6 Kisah Nabi Nuh AS Singkat dan Lengkap

oleh -0 Dilihat
Kisah Nabi Nuh
image: matadornetwork

Diskursusnetwork.com – Kisah Nabi Nuh sarat dengan nilai kebaikan dan pesan moral. Oleh karenanya, kisah tentang beliau ini sangat cocok diperkenalkan bahkan kepada anak-anak.

Salah satu penggalan kisah beliau yang paling terkenal ialah banjir bandang yang bahkan tidak mampu membuat anaknya menjadi manusia beriman.

Nabi Nuh sendiri termasuk nabi yang bergelar Ulul Azmi atau nabi yang sangat sabar dengan keteguhan hati yang luar biasa.

Bagaimana tidak, Nabi Nuh sudah berdakwah selama 950 tahun dan dalam berdakwah inipun jalan beliau tidak selalu mulus karena kaumnya menentang ajaran beliau.

Kisah Nabi Nuh Lengkap Dari Lahir Sampai Wafat

1. Nabi Nuh Diutus Berdakwah Pada Bani Rasib

Perjalanan Dakwah Nabi Idris AS
image: tirto

Sebelumnya, perlu diketahui bahwasanya Nabi Nuh itu merupakan keturunan Nabi Syits. Beliau mempunyai 4 orang anak yaitu Kan’an, Yafits, Ham dan Sam. Beliau menjadi rasul ketika mencapai usia 480 tahun dan tugas kenabiannya dijalankan pada Bani Rasib.

Bani Rasib merupakan umat yang sangat menyimpang. Mereka tidak menyembah Allah SWT, tetapi justru menyembah berhala yang sebenarnya merupakan buatan mereka sendiri. Mereka bahkan percaya bahwa patung-patung mati ini mampu memberikan banyak kebaikan.

Tidak hanya itu, Bani Rasib juga percaya bahwa patung-patung sesembahan mereka mampu menolak berbagai keburukan. Patung-patung tersebut bahkan memiliki nama yang sebenarnya merupakan nama ulama yang sudah hidup pada masa sebelumnya.

Hal ini dikarenakan mereka ingin mengenang jasa para ulama tersebut dan nama-nama patung yang dimaksud diantaranya ialah Nasr, Suda, Yaghut, Yauq dan Wadd. Tidak hanya menyembah berhala, Bani Rasib juga sering bermaksiat dan melakukan kemungkaran.

Sebenarnya, Bani Rasib pada awalnya merupakan kaum yang percaya kepada Allah SWT, dan nama kelima patung tadi adalah panutan mereka.

Sayangnya, setelah kelima orang tersebut meninggal dunia, Bani Rasib merasa kehilangan yang membuat mereka kembali menyembah berhala.

baca juga: Kisah Nabi Idris

2. Cerita Kisah Nabi Nuh Dalam Berdakwah Kepada Bani Rasib

Nabi Nuh diutus untuk meyakinkan Bani Rasib supaya menghentikan kebiasaan mereka berbuat maksiat dan menyembah berhala. Bahkan, Allah SWT menganugerahi Nabi Nuh dengan kemampuan argumentasi yang luar biasa.

Ya, Nabi Nuh merupakan sosok nabi yang cerdas dan memiliki kemampuan berbicara yang baik. Namun, dengan kemampuan yang luar biasa tersebut, tidak serta merta membuat Bani Rasib menjadi sadar. Mereka bahkan menolak ajakan Nabi Nuh.

Nabi Nuh sendiri juga tidak putus asa dan tetap semangat dalam menjalankan dakwah. Memang ada banyak sekali orang yang menentang dakwah beliau. Namun, diantara mereka ada pula yang mau mengikuti kebenaran yang Nabi Nuh sampaikan.

Tetapi itupun jumlahnya sangat sedikit dan menurut riwayat, pengikut ini adalah orang-orang yang lemah dan miskin serta jumlahnya tidak lebih dari 80 orang. Para pengikut ini bahkan diusir oleh orang kaya dan penguasa yang hidup di masa itu.

baca juga: Kisah Nabi Luth

3. Kisah Nabi Nuh Alaihissalam yang Sangat Sabar Dalam Berdakwah

Diketahui bahwa Nabi Nuh berdakwah hingga 950 tahun lamanya. Selama berdakwah, Nabi Nuh mendapatkan banyak celaan dan hinaan, padahal Nabi Nuh sudah menyampaikan bukti nyata akan kebesaran Allah SWT.

Sayangnya, kaum Bani Rasib tetap menjadi kaum yang ingkar. Bahkan, mereka menantang Nabi Nuh agar didatangkan azab atas mereka. Mendengar tantangan tersebut, Nabi Nuh menjawab bahwasanya azab itu merupakan kekuasaan Allah SWT.

Cerita Nabi Nuh AS dan kaumnya perihal azab ini bisa kamu simak langsung dalam Al-Qur’an surat Hud ayat 32. Allah SWT kemudian meminta Nabi Nuh supaya tidak bersedih. Namun, Nabi Nuh kemudian memohon agar Allah SWT memberikan hukuman kepada kaum yang ingkar tersebut.

baca juga: Kisah Nabi Daud

4. Kisah Nabi Nuh Membuat Kapal

Allah SWT menjawab doa Nabi Nuh dan Dia kemudian memerintahkan Nabi Nuh agar membuat sebuah kapal besar. Kapal inilah yang nantinya akan menampung dan menyelamatkan orang-orang beriman, sementara orang-orang kafir akan Allah SWT tenggelamkan.

Mendapatkan perintah tersebut, Nabi Nuh kemudian mengumpulkan para pengikutnya. Mereka lantas bergotong royong membuat kapal yang dimaksud siang dan malam. Bahkan, kegiatan Nabi Nuh dan umatnya yang membuat kapal ini tidak terlepas dari cemoohan kaum kafir.

Padahal sebenarnya Nabi Nuh membuat kapal tersebut di wilayah yang jauh dari keramaian. Tetapi tetap saja, ada orang yang melihat kegiatan Nabi Nuh tersebut. Meskipun mendapatkan hinaan, Nabi Nuh tetap melanjutkan pembuatan kapal sebagaimana yang sudah Allah SWT perintahkan.

baca juga:Kisah Nabi Khidir

5. Peristiwa Banjir Bandang di Masa Nabi Nuh

Nabi Nuh sudah memberikan kabar bahwa akan terjadi banjir bandang di wilayah tersebut. Akan tetapi, orang-orang kafir di sana tetap tidak percaya. Bahkan, anak Nabi Nuh yang bernama Kan’an juga ikut dalam golongan tersebut.

Begitu kapal sudah jadi dan Allah SWT sudah memberi wahyu kepada Nabi Nuh, beliau bersama orang-orang beriman segera bersiap serta menunggu tanda-tanda banjir yang sudah Allah SWT janjikan. Begitu tanda-tanda yang dimaksud sudah muncul, Nabi Nuh beserta pengikutnya masuk ke dalam kapal.

Bukan hanya manusia beriman, hewan-hewan pun ikut masuk dan diangkut dalam kapal tersebut atas izin Allah SWT. Setelah semua orang beriman masuk ke dalam kapal, Allah SWT menurunkan hujan yang sangat lebat.

Sebelum banjir bandang benar-benar tiba, kembali Nabi Nuh mengajak kaumnya untuk beriman kepada Allah SWT. Sayangnya, sekali lagi mereka menolak, bahkan sang anak yang bernama Kan’an itupun enggan untuk berubah.

Lambat laun, air menjadi menggenang dan semakin tinggi hingga pada akhirnya baik dataran rendah maupun dataran tinggi tenggelam. Tersisa kapal Nabi Nuh beserta orang-orang yang diselamatkan oleh Allah SWT di dalamnya.

6. Banjir Bandang Mulai Surut

Kisah Nabi Nuh singkat ini masih berlanjut dengan kapal yang berhasil melewati banjir bandang dengan baik atas izin Allah SWT. Orang-orang kafir yang tidak beriman kepada Allah SWT tidak mampu menyelamatkan diri dan akhirnya mati, begitupun dengan Kan’an.

Bahkan Nabi Nuh menyaksikan sendiri bagaimana sang anak timbul dan tenggelam di tengah-tengah banjir. Bukan hanya Kan’an, sebenarnya istri Nabi Nuh sendiri juga termasuk orang yang ingkar. Tak ayal, dia pun ikut tenggelam bersama putra dan orang-orang ingkar lainnya.

Melihat hal itu, Nabi Nuh merasa bersedih, dan setelah kaum yang dzalim ini tewas tenggelam, air menjadi surut dengan cepat. Kapal Nabi Nuh juga mendarat di Bukit Judie, dan di bukit inilah orang-orang beriman beserta hewan yang diangkut dengan kapal turun serta memulai kehidupan baru.

Hikmah Kisah Nabi Nuh

Dari kisah Nabi Nuh ini, bisa dipahami bahwasanya bencana datang itu bukan hanya karena alam yang sedang tidak baik-baik saja. Melainkan karena Allah SWT berkehendak dan melalui bencana tersebut Allah SWT mengingatkan manusia yang sering lupa sudah merusak alam.

Di sisi lain, kisah beliau juga mengajarkan bahwa sebagai hamba Allah SWT, sudah seharusnya orang-orang beriman bersabar dan tabah dalam menghadapi berbagai cobaan. Bahkan, Nabi Nuh saja berdakwah hampir 1000 tahun lamanya.

Selama itu pula, beliau mendapatkan pengikut yang jumlahnya sangat sedikit. Selain dikenal sabar, Nabi Nuh juga terkenal sebagai sosok yang bijaksana. Bahkan, beliau mempertimbangkan segala sesuatunya dengan baik terlebih dahulu.

Nabi Nuh juga bahkan selalu memohon petunjuk kepada Allah SWT sebelum beliau mengambil suatu keputusan. Hal ini dimaksudkan agar keputusan yang diambil kelak benar-benar tepat dan mendatangkan kebaikan.

Selain berbagai poin di atas, kisah Nabi Nuh ini juga jelas mengajarkan manusia agar membela orang-orang yang lemah, orang yang tertindas dan orang yang miskin. Sikap seperti ini juga yang perlu dipraktekkan di zaman sekarang.

Sebab, hidup di zaman sekarang begitu banyak tipu muslihat yang dilayangkan oleh sejumlah pihak tak bertanggung jawab. Poin penting lagi, cerita tentang Nabi Nuh ini juga mengajarkan manusia untuk selalu bersyukur, bahkan dalam kondisi yang sedang diejek dan dihina sekalipun. Wallahu a’lam bish showab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.