Bandarlampung-Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung meringkus dua bandar narkoba dalam satu malam. Penangkapan keduanya dilakukan di Bandar lampung dan Lampung Tengah pada Senin malam sekira pukul 22.00 WIB dan Selasa dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB.
Rianto yang berprofesi sebagai Security di Rumah Sakit Ibu dan Anak Restu Bunda diamankan dengan barang bukti sebanyak 7 bungkus sabu yang disimpan di sepatunya.
Rianto warga Bandarlampung ini dibekuk petugas di tempatn kerjanya pada Senin malam sekitar pukul 22.00 WIB. Sementara itu pengkapan terhadap bandar narkoba, Budi/diringkus dirumahnya yang berada di Desa Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nyunyai Kabupaten Lampung Tengah pada Selasa pukul 01.00 WIB dini hari tadi.
Dari penangkapan ini, petugas mendapati barang bukti 10 plastik klip bening berisi sabu dan satu unit timbangan digital.
Menurut Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Lampung, Kompol Rahmad Mardian, kedua bandar narkoba ini merupakan Target Operasi atas peredaran sabu di tempatnya masing-masing. Keduanya saat ini telah dibawa ke Mako Ditresnarkoba Polda Lampung beserta Barang bukti untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Peredaran narkoba di Indonesia meningkat selama pandemi. Ini menunjukkan indikasi tren permintaan akan barang narkotika meningkat.
Sampai saat ini, pasar terbesar penyalahgunaan narkoba adalah penduduk usia produktif, yaitu antara 15 dan 64 tahun. Data tahun 2019 menunjukkan 1,8% penduduk usia 15-64 – sekitar setara dengan 3,41 juta orang – terpapar narkoba selama satu tahun terakhir.
Sementara itu, data tahun 2021 dari Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan bahwa selama tiga bulan pertama (Januari – Maret) tahun 2021, jumlah barang bukti narkoba melonjak sekitar 143% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sebelumnya, Kepala BNN Provinsi Lampung, Brigjend Pol Edi Swasono menjelaskan, penggunaan narkoba kian meningkat dan masuk ke dalam berbagai lapisan masyarakat. Efek domino akibat penyalahgunaan narkoba juga semakin beragam sehingga usaha untuk mengatasinya menjadi tidak mudah dan membutuhkan andil berbagai pihak.
(Reporter: Tasya)
