Siapa Fredy Pratama, Sindikat Narkoba Terbesar di Indonesia Yang Jadi DPO

oleh -0 Dilihat
Siapa Fredy Pratama, Sindikat Narkoba Terbesar di Indonesia Yang Jadi DPO
Bareskrim Polri merilis nama Fredy Pratama dalam DPO (daftar pencarian orang) yang merupakan sindikat narkoba terbesar di Indonesia.

Jakarta- Bareskrim Polri merilis nama Fredy Pratama dalam DPO (daftar pencarian orang) yang merupakan sindikat narkoba terbesar di Indonesia.

Gambar Fredy Pratama ditampilkan dalam konferensi pers yang dilakukan Bareskrim Polri di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Selasa (12/9/2023).

Siapa Fredy Pratama?

Fredy Pratama memilik banyak nama samaran di perangkat komunikasinya seperti Miming, the secret, cassanova, air bag, dan mojopahit.

DPO kasus narkoba ini diketahui berada di Thailand. Fredy mengendalikan peredaran narkoba di Indonesia dari Thailand. Wilayah operasinya juga termasuk daerah Malaysia Timur.

Dalam mengoperasikan sindikat narkoba, Bareskrim mengendus ada sebuah organisasi sindikat yang rapi terstruktur dan diatur sedemikian rupa oleh Fredy Pratama.

Sindikat Fredy Pratama Terbongkar, 39 Orang Ditangkap

Bareskrim Polri membongkar sindikat Fredy Pratama. Sebanyak 39 orang ditangkap. Pengungkapan kasus ini merupakan hasil operasi bersama Polri dengan Royal Malaysia Police, Royal Thai Police, hingga US-DEA. Penangkapan 39 orang dalam operasi ini dilakukan sejak Mei 2023.

Jumlah barang bukti yang diamankan sejak pengungkapan kasus ini sejak 2020 berupa 10,2 ton sabu, 116,346 ribu butir ekstasi, 13 unit kendaraan, 4 bangunan, dan sejumlah uang di ratusan rekening.

Polri Memburu Jaringan Fredy Sejak 2020-2023

Polri telah memburu jaringan Fredy Pratama ini sejak 2020-2023. Total ada 408 laporan polisi yang diungkap dengan jumlah tersangka sebanyak 884 orang. Sedangkan 39 tersangka yang ditangkap dalam operasi Escobar Indonesia dimulai dari periode Mei 2023.

Berdasarkan barang bukti yang disita, ada10,2 ton sabu dari tahun 2020-2023. Sindikat Fredy dapat menyelundupkan sabu dan ekstasi ke Indonesia setiap bulan dalam jumlah mulai dari 100-500 kilogram, menggunakan modus operandi menyamarkannya dalam kemasan teh. (Red, DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.