Jakarta- Rocky Gerung blak-blakan menjelaskan dengan panjang lebar konteks serta latar belakang mengapa dia mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo dengan menggunakan kalimat “bajingan tolol”. Menurutnya, cara mengkritik yang lemah lembut, penuh sopan santun tidak memadai lagi. Dia ingin didengar sehingga memilih cara kritik yang pedas, dan kadang dianggap kasar.
Rocky bersikukuh presiden (lembaga negara) sebagai pejabat publik harus dikritik. Sasaran kritiknya adalah kebijakan yang dibuat oleh sang pejabat publik, dan bukan presiden sebagai pribadi. “Tak ada pikiran untuk menghina presiden,” tegas Rocky yang kini harus berurusan dengan polisi karena dilaporkan oleh relawan Jokowi hingga PDI Perjuangan. (Red DN)