Diskursus Network – Pemerintah sepertinya akan melakukan Operasi Khusus Papua untuk meredakan tidak kekerasan yang tak kunjung reda akibat ulah Organisasi Papua Merdeka atau OPM.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi Rabu (8/05) siang mengumpulkan pejabat terkait seperti Wakil Presiden Menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta.
Kartika Wirjoatmodjo Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditemui wartawan seusai rapat di kompleks istana enggan memberi penjelasan terkait bentuk Operasi Khusus Papua tersebut.
“Ini masalahnya bahas mengenai anggaran untuk operasi khusus di Papua,” ungkap Kartika
Kartika juga menyebut rapat tersebut juga dihadiri Kepala BIN Budi Gunawan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kasum TNI Letjen TNI Bambang Ismawan, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
“Ada Menhan, Kasum TNI , ada Kepala BIN dan Kapolri,” lanjut Wamen BUMN ini usai pertemuan yang berlangsung selama 30 menit.
Baca Juga: Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Sempat Disekap OPM Dan Bayar Rp150 Juta
Sementara itu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monarfa, juga hadir dalam rapat tersebut mengatakan Bappenas membantu menyusun mengenai percepatan pembangunan Papua.
Menurut Suharso, Pemerintah selalu mengadakan pendekatan kesejahteraan. Bahkan pada Oktober 2022, Presiden Jokowi membentuk Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus dipimpin oleh Wapres Ma’ruf Amin.
“Tadi itu ingin dipastikan seperti itu, sementara untuk pendekatan keamanan itu juga diberikan perhatian secara khusus, karena untuk menjamin kedamaian di Papua,” ucap Suharso
Lebih lanjut Menteri PPN/ Kepala Bappenas ini mengatakan Wapres akan segera ke Papua sebagai ketua untuk melaksanakan pendekatan kesejahteraan. Meskidemikian, pemerintah akan meninjau apakah secara bertahap akan mengimplementasikannya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. (DN-Kabs)
Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News