Terjadi Kecurangan, 6 Negara Ini Pernah Melakukan Pemilu Ulang

oleh -0 Dilihat
Terjadi Kecurangan, 6 Negara Ini Pernah Melakukan Pemilu Ulang
Pemilu ulang atau pemilihan umum yang diulang karena adanya kecurangan atau ketidakberesan dalam proses pemungutan suara

Jakarta- Pemilu ulang atau pemilihan umum yang diulang karena adanya kecurangan atau ketidakberesan dalam proses pemungutan suara adalah peristiwa yang terjadi di berbagai negara di seluruh dunia. Hal ini menunjukkan pentingnya integritas dan transparansi dalam proses demokratisasi.

Di bawah ini adalah beberapa contoh negara yang pernah melakukan pemilihan ulang karena adanya kecurangan:

1. Kenya
Pemilihan presiden di Kenya pada tahun 2017 adalah contoh yang mencolok dari pemilu yang dilakukan ulang karena dugaan kecurangan. Mahakamah Agung Kenya membatalkan hasil pemilihan yang mengumumkan kemenangan untuk Presiden petahana Uhuru Kenyatta, karena menemukan kecurangan sistematis dalam proses pemungutan suara. Pemilu ulang diadakan beberapa bulan kemudian, namun pemimpin oposisi Raila Odinga memboikot pemilu tersebut.

2. Austria
Pemilihan presiden Austria pada tahun 2016 juga menjadi sorotan internasional setelah kecurangan diduga terjadi. Setelah pengaduan terkait potensi manipulasi suara dalam pemungutan suara surat, Mahkamah Konstitusi Austria membatalkan hasil pemilihan yang menyatakan kemenangan untuk calon ekstrem kanan, Norbert Hofer. Pemilu ulang dilakukan pada bulan Desember 2016, dan Alexander Van der Bellen dari partai independen memenangkan pemilihan.

4. Spanyol
Di Spanyol, pada tahun 2019, pemilihan umum nasional digelar kembali di kota Cádiz setelah ditemukan adanya pelanggaran hukum dan dugaan kecurangan dalam proses pemungutan suara. Pemilu ulang diadakan setelah pengaduan terkait penggunaan metode yang tidak benar dalam penghitungan suara.

5. Ukraina
Pemilihan umum di Ukraina pada tahun 2004, yang dikenal sebagai Revolusi Oranye, melihat protes massal dan akhirnya pemilu ulang setelah terjadi tuduhan kecurangan yang meluas. Pemilihan kembali diadakan setelah Mahkamah Konstitusi Ukraina membatalkan hasil pemilihan yang mengumumkan kemenangan untuk Viktor Yanukovych. Pemilu ulang berujung pada kemenangan untuk calon oposisi, Viktor Yushchenko.

6. Amerika Serikat
Meskipun tidak terjadi pada pemilihan presiden, beberapa pemilihan lokal di Amerika Serikat telah mengalami pemungutan suara ulang karena dugaan kecurangan atau kesalahan administrasi.

Misalnya, pada tahun 2018, Distrik Kongres ke-9 di North Carolina memutuskan untuk melakukan pemungutan suara ulang setelah terungkapnya skandal pemalsuan surat suara oleh staf kampanye salah satu kandidat.

7. Malaysia
Pemilihan umum di Malaysia pada tahun 2018 mengalami pemilu ulang di beberapa daerah karena adanya kecurangan dan pelanggaran hukum yang dilaporkan. Terutama, pemilu ulang diadakan di distrik Alor Setar, Kedah, dan Cameron Highlands setelah kecurangan dan manipulasi suara ditemukan dalam proses pemungutan suara.

Ini hanya beberapa contoh negara yang pernah melakukan pemilu ulang karena adanya dugaan kecurangan. Pemilihan ulang memainkan peran penting dalam mempertahankan integritas demokrasi dan memastikan bahwa suara rakyat tercermin dengan tepat dalam hasil pemilihan.(Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.