Jakarta- Dalam agama Islam, adab atau etika makan dan minum tidak hanya mengatur cara mengonsumsi makanan dan minuman tetapi juga mendidik umatnya untuk mengembangkan karakter yang baik dan rasa syukur kepada Allah SWT.
Adab ini mencerminkan kearifan dan panduan yang diberikan oleh Islam untuk mempromosikan gaya hidup yang sehat dan perilaku yang sopan. Berikut adalah penjelasan mendalam tentang adab makan dan minum dalam Islam, meliputi berbagai aspek dari persiapan hingga pelaksanaan.
1. Bersuci Sebelum Makan
Sebelum makan, disarankan untuk mencuci tangan. Hal ini tidak hanya untuk kebersihan tetapi juga sebagai simbolisasi kebersihan spiritual. Dalam hadits disebutkan, Rasulullah SAW selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
2. Membaca Basmalah
Memulai makan dengan menyebut nama Allah (mengucapkan “Bismillah”) adalah wajib. Hal ini ditegaskan dalam hadits, yang menyatakan bahwa makanan atau minuman yang tidak dimulai dengan menyebut nama Allah akan kehilangan barakah (berkah)nya.
3. Makan dengan Tangan Kanan
Islam mengajarkan untuk makan dan minum dengan tangan kanan, karena tangan kiri digunakan untuk keperluan yang kurang bersih. Menggunakan tangan kanan adalah bagian dari taat kepada sunnah Nabi Muhammad SAW.
4. Makan dari yang Terdekat
Adab lain yang diajarkan adalah makan dari porsi makanan yang terdekat dengan diri sendiri ketika makan bersama dari satu piring atau nampan bersama. Ini menghindari gangguan atau ketidaknyamanan bagi orang lain dan menunjukkan rasa hormat terhadap sesama.
5. Tidak Mengkritik Makanan
Rasulullah SAW tidak pernah mengkritik makanan yang disajikan kepadanya. Jika beliau menyukainya, beliau memakannya, dan jika tidak, beliau meninggalkannya tanpa mengeluarkan komentar negatif. Ini mengajarkan umat Islam untuk selalu bersikap sopan dan menghargai pemberian Allah.
6. Makan dalam Porsi yang Moderat
Islam mengajarkan moderasi dalam segala hal, termasuk dalam makan. Hadits Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa perut tidak boleh diisi penuh dengan makanan. Sebaiknya, sepertiga perut diisi dengan makanan, sepertiga dengan air, dan sepertiga dibiarkan kosong untuk memudahkan pernapasan dan gerakan.
7. Menghargai Nikmat Makanan
Umat Islam diajarkan untuk selalu menghargai nikmat yang Allah berikan. Makanan dan minuman adalah di antara nikmat tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah.
8. Menyantap Makanan yang Halal dan Baik
Islam tidak hanya mengatur tentang cara makan tetapi juga jenis makanan yang dikonsumsi. Makanan haruslah halal dan thoyyib (baik). Halal berarti makanan tersebut diizinkan dalam syariat Islam, sedangkan thoyyib berarti makanan itu baik untuk kesehatan dan kebersihan.
9. Doa Setelah Makan
Setelah selesai makan, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa penutup yang mengucapkan syukur kepada Allah atas makanan yang telah dinikmati. Ini merupakan bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan segala nikmat harus direspon dengan rasa syukur.
10. Membagi Makanan
Dalam Islam, berbagi makanan dengan orang lain, terutama yang membutuhkan, sangat dianjurkan. Ini tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan komunal antarumat beriman.
11. Menghindari Makan dan Minum yang Berlebihan
Islam mengecam kebiasaan makan dan minum yang berlebihan atau boros. Moderasi adalah kunci, dan menghindari pemborosan adalah bagian dari iman. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa orang yang paling buruk adalah mereka yang makan banyak.
12. Menghormati Tuan Rumah dan Sesama Pemakan
Ketika diundang makan, penting untuk menghormati tuan rumah dengan cara tidak menolak undangan tanpa alasan yang kuat, tidak datang terlalu awal atau terlalu terlambat, dan memberi apresiasi atas hidangan yang disajikan.
13. Memberikan Ucapan Terima Kasih dan Doa untuk Yang Menyediakan
Menyampaikan apresiasi kepada orang yang telah menyiapkan makanan adalah bagian dari adab. Ucapan terima kasih atau doa bagi mereka menunjukkan pengakuan dan penghargaan atas usaha mereka.
Dengan menerapkan adab makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari, seorang Muslim tidak hanya menjaga tubuhnya tetapi juga jiwa dan hubungan sosialnya. Adab-adab ini mendidik umat Islam untuk hidup secara seimbang, menghargai nikmat Allah, dan berinteraksi dengan sesama dengan cara yang santun dan penuh kasih sayang.(Red DN)
