Jakarta– Konsultan keuangan, Roy Shakti mendesak pemerintah untuk memberantas judi online karena dampak buruknya semakin menyengsarakan perekonomian Indonesia.
Dalam program Bang X Napi di channel youtube Diskursus Net, Roy menegaskan bahwa pemain judi online didominasi warga miskin.
“Kita tidak bisa pungkiri, orang yang masih main judi online sampai saat ini adalah orang dengan penghasilan rendah ya, mereka menaruh harapan pada permainan ini agar hidupnya bisa lebih baik, yang ada malah sebaliknya mereka terjerat pinjaman online bahkan sampai menjual harta bendanya.” tegas Roy.
Roy meminta pemerintah lebih tegas memberantas saluran judi online agar lebih sulit dimainkan oleh masyarakat, termasuk tidak tebang pilih dalam memberikan hukuman.
“Kalian bisa lihat, para promotor itu mana saja yang ditahan? tinggal klasifikasikan saja, kalau artis bebas, influencer ditahan.” tambah Roy.
Diskusi ringan yang diadakan oleh media Diskursus Network ini juga menghadirkan pemain judi online, Ovan yang sudah kehilangan harta bendanya.
“Gw tuh sudah kehilangan banyak, dari jual AC hingga mobil, total kerugian tidak terhitung ya, yang terakhir ini modal 30 ribu dapat 30 juta, tekornya malah jauh lebih besar dibanding untungnya pada akhirnya.” Kata Ovan.
Berdasarkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), terdapat sekitar 157 juta transaksi judi online di Indonesia dengan nilai total perputaran uang mencapai Rp190 triliun selama periode 2017-2022.
“Uang yang seharusnya beredar untuk konsumsi dan belanja produk sehingga menciptakan lapangan kerja menjadi tiada,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Kamis, 5 Oktober 2023.
Masih data dari PPATK, terdapat 2,7 juta orang yang bermain judi online. Mayoritas di antaranya disinyalir merupakan masyarakat berpenghasilan rendah. (DN)
