Lampung- Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM), kecam pernyataan mantan Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus yang melarang warga Nahdlatul Ulama (NU) gabung ke partai PAN dan PKS.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan, Muhammad Habibi menyebut, pernyataan yang dilontarkan Ketua DPC Partai PDIP Lampung Barat tersebut, dinilai tidak mencerminkan seorang politisi.
“Seorang politisi itu seharusnya memiliki etika dalam bersikap maupun berkata-kata. Terlebih lagi Parosil merupakan mantan Bupati Lampung Barat dan dia lupa pada saat pencalonan dia dulu sebagai bupati, pasti ada peran serta warga Muhammadiyah yang memilihnya,” kata Muhammad Habibi, pada Jum’at (11/8/2023).
Habibi menegaskan, pihaknya tidak segan-segan untuk melakukan upaya hukum apabila pernyataan Parosil Mabsus memenuhi unsur pencemaran nama baik.
“Kami akan mengkaji dan mendiskusikan terlebih dahulu apakah ucapan tersebut memenuhi unsur pencemaran nama baik sesuai dengan ketentuan Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan apakah merugikan Muhammadiyah secara kelembagaan,” ungkapnya.
Sebelumnya, viral video mantan Bupati Lampung Barat sekaligus Ketua DPC PDIP Lampung Barat, Parosil Mabsus melarang warga Nahdlatul Ulama (NU) gabung ke partai PAN dan PKS.
“Yang penting jangan masuk yang dua, karena yang dua ini berbeda pemahamannya dengan kita. Yang pertama itu Partai Amanat Nasional (PAN) karena itu organisasinya Muhammadiyah yang kedua PKS. Kalau yang lain monggo-monggo wae (silakan saja),” kata Parosil Mabsus saat menyampaikan orasi dalam kegiatan Pendidikan Dasar Nahdlatul Ulama di Kecamatan Suoh, pada Minggu (6/8/2023) lalu. (Ilham)
