Pesawaran- Ponijo alias Sukijo, warga Lampung Tengah yang menjadi perantara dua pasutri asal Pesawaran bercerita awal mula korban mengenal pembunuh berantai Mbah Slamet.
Para korban berkenalan dengan Mbah Slamet melalui dirinya dengan mengatakan kepada korban Irsad dan Suheri bahwa Mbah Slamet adalah dukun sakti yang bisa menggandakan uang.
Mendengar ucapan Ponijo, para korban pun tertarik dan berangkat ke Banjarnegara untuk menemui Mbah Slamet pada pertengahan 2021. Usai bertemu dengan Mbah Slamet, mereka pun kembali pulang ke Lampung dan kembali berangkat ke Banjarnegara pada Agustus 2021.
Keberangkatan kedua kalinya, Irsad dan Suheri turut membawa istrinya masing-masing. Sebulan setelah berangkat, pihak keluarga masih bisa berkomunikasi dengan dua pasutri itu pada September 2021.
Saat dihubungi, para korban mengaku akan pulang ke Lampung. Suheri dan Riani menghubungi keluarga di tanggal 8 September 2021. Sementara Irsad dan Wahyu Triningsih menghubungi keluarga di tanggal 12 September 2021.
Namun, keempatnya tak kunjung pulang dan tidak dapat dihubungi lagi. Hingga akhirnya, pihak keluarga mengetahui kalau keluarganya menjadi korban pembunuhan Mbah Slamet.
Selain dua pasutri tersebut, Ponijo juga ternyata telah membawa enam orang untuk dibawa ke tempat Mbah Slamet.
Hal ini terkuak saat Ponijo ditangkap di rumahnya pada Selasa (11/4/2023). Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo mengatakan penangkapan Ponijo setelah dilakukan koordinasi dengan Polres Banjarnegara dan keluarga korban.
“Dari hasil interview sementara terhadap Ponijo bahwa ia memiliki peran yang signifikan antara para korban di Pesawaran dengan Mbah Slamet di Banjarnegara,” kata AKBP Pratomo Widodo. (Red DN)
Baca: Penghubung Pasutri di Pesawaran Dengan Dukun Mba Slamet Ditangkap
