Kreativitas Emak-Emak Sulap Minyak Jelantah Jadi Sabun

oleh -4 Dilihat
1639192116282
Sejumlah warga Kota Bandarlampung yang tergabung dalam kelompok wanita penggiat lingkungan berbasis pengolahan limbah rumah tangga Nabbay Hanggum mengedukasi masyarakat mengolah limbah minyak jelantah menjadi sabun.

Bandar Lampung-Sejumlah warga Kota Bandarlampung yang tergabung dalam kelompok wanita penggiat lingkungan berbasis pengolahan limbah rumah tangga, Nabbay Hanggum, mengedukasi masyarakat mengolah limbah minyak jelantah menjadi sabun yang bernilai ekonomis.

“Melihat banyaknya limbah minyak jelantah yang terbuang percuma di tengah masyarakat terlebih di dalam rumah tangga, kita mencoba mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan ulang limbah rumah tangga ini menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis,” ujar Oktaviantimala Sabtu (11/12/2021).

Ia menjelaskan, edukasi pengolahan limbah minyak jelantah tersebut kini menyasar pada segmentasi ibu rumah tangga serta pelaku usaha kecil.

“Edukasi dimulai dari ibu rumah tangga dan pelaku usaha kecil, sebab limbah jelantah banyak ditemukan disini. Dalam edukasi ini kita meminta warga untuk tidak membuang limbah minyak jelantah ke saluran air, ataupun digunakan berulang sebab akan menimbulkan permasalahan lingkungan dan kesehatan,” ucapnya.

Menurutnya, pengolahan limbah jelantah menjadi sabun dipilih karena cukup memberikan dampak ekonomis, dimana dengan modal sebanyak Rp3.000 ibu rumah tangga dapat menghasilkan 15 sampai 20 buah sabun yang bisa dipasarkan.

“Modal ini hanya butuh Rp3.000 untuk membeli soda api, sisanya hanya 600 mililiter limbah jelantah, dan satu gelas air sudah bisa menghasilkan 15-20 sabun yang bisa dijual,” katanya.

Dia mengatakan, dalam mengumpulkan limbah minyak jelantah dari warga, telah berdiri pula 30 warung unit minyak jelantah yang tersebar di Kota Bandarlampung.

“Setelah kita edukasi, didirikan warung unit yang nantinya akan mengumpulkan limbah minyak jelantah dari warga. Ada yang memberi secara sukarela tapi kita juga menyediakan skema tukar dengan sembako,” ujarnya.

Ia melanjutkan, 600 mililiter limbah minyak jelantah dihargai Rp2.000-Rp3.000 dan bisa ditukar dengan sembako. Dalam sekali mengumpulkan limbah dari rumah tangga dapat terkumpul sebanyak 230 hingga 270 kilogram jelantah bekas pakai.

“Untuk sabun ini sudah mulai dijual juga untuk souvenir, jadi dengan mengelola limbah rumah tangga selain kita sebagai ibu rumah tangga bisa menjaga lingkungan juga bisa menambah pendapatan dengan menjual produk hasil olahan limbah yang ada di rumah,” katanya pula. (Red, DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.