Bisa Jadi Referensi, Ini Menu Khas Berbuka Puasa di Beberapa Daerah

oleh -0 Dilihat
Bisa Jadi Referensi, Ini Menu Khas Berbuka Puasa di Beberapa Daerah
Menu berbuka puasa di Indonesia sangat beragam, mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi kuliner yang dimiliki oleh berbagai daerah di Nusantara.

Jakarta- Menu berbuka puasa di Indonesia sangat beragam, mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi kuliner yang dimiliki oleh berbagai daerah di Nusantara. Dari Sabang hingga Merauke, setiap daerah memiliki menu khas yang menjadi favorit saat berbuka puasa di bulan Ramadan.

Berikut adalah gambaran menu berbuka puasa khas dari beberapa daerah di Indonesia

1. Aceh

Aceh
Di Aceh, menu berbuka sering kali dimulai dengan makanan manis seperti kolak dan timphan, kue tradisional berisi pisang yang dibungkus daun pisang. Salah satu hidangan utama yang populer adalah “Kuah Beulangong”, yang merupakan gulai daging kambing atau sapi dengan rempah-rempah khas Aceh yang kaya. “Ayam Tangkap”, ayam goreng dengan campuran daun-daun aromatik, juga menjadi favorit banyak keluarga saat berbuka.

2. Sumatera Barat

Sumatera Barat
Di Sumatera Barat, tradisi “Buka Baso” cukup populer. Baso atau bakso daging sapi disajikan bersama kuah kaldu yang gurih dan segar, seringkali ditambahkan dengan bihun dan sayuran. Selain itu, “Gulai Ikan Patin”, yang dimasak dengan santan dan cabai hijau, menjadi pilihan utama banyak masyarakat Minangkabau untuk berbuka.

3. Riau

Sumatera Barat
Riau terkenal dengan “Laksa Riau”, sebuah hidangan berkuah santan dengan bumbu rempah-rempah, disajikan bersama mi, telur, dan ikan. “Asam Pedas”, terutama asam pedas ikan patin, juga menjadi menu wajib saat berbuka, menawarkan rasa yang segar dan pedas.

4. Jawa Barat

Jawa Barat
Di Jawa Barat, “Soto Bandung” menjadi pilihan populer untuk berbuka, dengan isi lobak, daging sapi, dan kacang kedelai yang memberikan rasa yang ringan dan segar. “Es Cendol” atau “Es Dawet” seringkali menjadi pilihan minuman untuk menyegarkan setelah seharian berpuasa, dengan manisnya gula merah dan gurihnya santan.

5. Jawa Tengah

Jawa Barat
Di Jawa Tengah, khususnya di kota Semarang, “Soto Ayam” menjadi pilihan utama untuk berbuka. Kombinasi kaldu ayam yang kaya rasa dengan suwiran daging ayam, telur rebus, dan berbagai macam sayuran menjadi sajian yang menggugah selera. “Es Teler”, minuman dengan campuran alpukat, kelapa muda, dan nangka, sering dijadikan penutup untuk berbuka.

6. Yogyakarta dan Jawa Timur

Jawa Barat
Di Yogyakarta, “Gudeg” menjadi hidangan khas untuk berbuka, terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan gula merah. Di Jawa Timur, khususnya Surabaya, “Rawon“, sup daging hitam dengan buah keluak sebagai bumbu utamanya, menjadi menu favorit untuk berbuka.

7. Bali

Bali
Di Bali, “Lawar” sering dihidangkan saat berbuka. Lawar adalah campuran sayuran, kelapa, dan daging yang dibumbui dengan bumbu Bali yang khas. “Es Daluman”, minuman dingin dari ekstrak cincau hijau dengan sirup gula, menjadi pilihan untuk menyegarkan setelah berpuasa.

8. Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan
Di Sulawesi Selatan, khususnya bagi masyarakat Bugis dan Makassar, “Coto Makassar” menjadi hidangan favorit untuk berbuka. Coto adalah sup daging sapi yang kaya rempah, disajikan bersama ketupat. “Es Pisang Ijo”, pisang yang dibalut adonan tepung berwarna hijau dan disajikan dengan kuah santan dan sirup, menjadi penutup yang menyegarkan.

9. Kalimantan

 Kalimantan
Di Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan, “Soto Banjar” menjadi menu khas berbuka, dengan kaldu ayam yang gurih dan disajikan dengan perkedel, soun, dan telur rebus. “Es Krim Ampi”, es krim tradisional Banjar yang terbuat dari santan, juga menjadi pilihan untuk berbuka.

10. Maluku dan Papua

Ikan Bakar Manokwari
Di Maluku, “Papeda”, bubur sagu khas Maluku dan Papua, sering disajikan bersama ikan tongkol atau mubara yang dibumbui dengan kunyit dan jahe. Di Papua, “Ikan Bakar Manokwari”, ikan bakar dengan bumbu khas Papua, menjadi sajian khas untuk berbuka.

Setiap daerah di Indonesia memiliki cara unik dalam merayakan momen berbuka puasa dengan sajian kulinernya yang khas. Keberagaman ini tidak hanya menunjukkan kekayaan budaya Indonesia tetapi juga bagaimana makanan dapat menjadi alat pemersatu di tengah perbedaan.(Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.