Syal Kain Tenun Sumba Dikenakan Pasangan Bacapres Ternyata Pemberian KPU

oleh -0 Dilihat
Pasangan Bacapres kenakan syal Tenun Sumba
Pasangan Bacapres kenakan syal Tenun Sumba

Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengalungkan syal bermotif Sumba Timur dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kepada 2 pasangan bakal calon presiden (Bacapares) dan bacawapres yang mendaftar ke KPU di hari pertama pembukaan pendaftaran peserta Pilpres 2024.

Pasangan pertama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan pakaian seragam kemeja putih, celana hitam dan peci hitam dikenakan syal pada pukul 09.50 WIB, Kamis (19/10/2023).

Pakaian tersebut, menurut Anies, memiliki makna tertentu. “Sejak deklarasi memang sudah mengenakan putih-putih. Dan ini satu bersih, satu suci. Kedua, semua orang punya dan gampang bisa mengerjakan sama-sama,” ujarnya di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023).

BACA: https://diskursusnetwork.com/2023/10/19/mahfud-saya-pakai-baju-yang-5-tahun-lalu-saya-siapkan-untuk-daftar-ke-kpu/

Sementara pasangan Bacapres Ganjar Pranowo dan Mahfud Md tiba di KPU sekitar pukul 12.45 WIB. Ganjar mengenakan pakaian kemeja hitam dan celana hitam, tidak enada dengan Bacawapresnya yang mengenakan pakaian kemeja putih, celana hitam dan berpeci, sama dengan pakaian yang dikenakan pasangan Anies dan Imin.

Pasangan Ganjar dan Mahfud juga dikalungkan syal yang sama dengan pasangan Anies dan Imin saat tiba di halaman KPU. Syal berwarna coklat dan merah pemberian KPU tersebut bermotif hewan.

Filosofi Syal Kain Tenun Pemberian KPU

Indonesia kaya akan ragam kain tradisional di setiap daerah. Baik dilihat dari motif, pola, maupun warnanya, kain-kain tradisional di Indonesia itu berbeda satu dengan yang lainnya. Selain indah, keunikan ragam kain yang diwariskan secara turun temurun ini sarat akan filosofi

KPU memilih syal tenun dari Sumba. Proses membuat kain tradisional Sumba masih menggunakan teknik tradisional. Kain ini  juga menggunakan pewarna yang diekstrak dari bahan alami, seperti akar mengkudu, serat kayu, dan lumpur. Setelah diwarnai, dilanjutkan dengan proses pengikatan menggunakan daun gewang, lalu kemudian proses pengeringan. Untuk membuat selembar kain tenun Sumba, setidaknya ada 42 tahapan yang harus dilewati dan bisa memakan waktu hingga tiga tahun lho, Sobat Pesona!  Inilah alasannya kenapa kain tenun dari Sumba dikenal sebagai kain istimewa dan mahal.

Syal kain tenun yang diberikan kepada pasangan Bacapres Bacawapres oleh KPU memiliki Motif Fauna. kain tenun Sumba tetap mempertahankan motif-motif fauna yang menjadi ciri khasnya. Masyarakat Sumba percaya, bahwa binatang-binatang tertentu layak untuk dijadikan sebagai simbol atau nilai kehidupan manusia.

Kain tenun yang diberikan KPU mempunyai motif variasi fauna diantaranya kuda, melambangkan kepahlawanan, keagungan, dan kebangsawanan karena kuda merupakan simbol harga diri bagi masyarakat Sumba.

Kemudian ada motif naga menggambarkan kekuatan dan kekuasaan raja,

Paling ujung Motif burung, melambangkan persatuan.

Kain tenun Sumba dianggap sakral oleh masyarakat setempat, sehingga dipakai dalam setiap momen-momen penting, seperti menyambut kelahiran, pernikahan, bahkan ritual penguburan. (DN)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.