Bandar Lampung – Aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kota Bandar Lampung diwarnai kericuhan dan pembakaran ban oleh massa aksi mahasiswa, pada Rabu (7/9/2022). Ribuan massa aksi yang tergabung dalam PMII Kota Bandar Lampung melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Ribuan masa aksi juga terlihat mencoba menerobos masuk kedalam sehingga menyebabkan gerbang pintu masuk kantor DPRD mengalami kerusakan.
Barikade petugas kepolisian terlihat menghalangi massa aksi yang mencoba merangsek masuk kedalam kantor DPRD Kota Bandar Lampung.
Ketua Cabang PMII Kota Bandar Lampung Muhammad Julianto, mengatakan 400 massa melakukan aksi unjuk rasa untuk memprotes kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM bersubsidi.
“Kenaikan tersebut tentunya sangat berdampak pada kenaikan harga harga bahan-bahan pokok yang dinilai sangat memberatkan masyarakat khususnya kaum buruh, pedagang kaki lima, ojek online dan lain-lain,” ungkapnya.
Sebelumnya, pada 3 September 2022 pemerintah resmi menaikkan harga BBM atau Bahan Bakar Minyak jenis Solar, Pertalite dan Pertamax. Masing-masing menjadi Rp 6,800 per liter untuk Solar, Rp 10.000 per liter untuk Pertalite dan Rp 16,500 per liter untuk Pertamax. (Ilham)