Lampung Selatan – Masyarakat saat ini sangat peduli tentang kesahatan mental, terlebih dimasa pandemi setelah satu tahun lebih seakan dikurung. Banyak yang menyadari pentingnya self healing untuk menghilangkan semua beban pikiran dan bisa move on untuk terus melanjutkan hidup.
Salah satu lokasi self healing yang tepat ada di air terjun Way Kalam beserta alam di lereng Gunung Rajabasa berlokasi Desa Way Kalam, Kalianda, Lampung Selatan.
Lokasi ini sangat cocok bagi kalian yang ingin mencari tempa pemulihan atau penyembuhan diri dari luka batin di masa lalu. Berdasarkan ilmu psikologi, self healing adalah proses penyembuhan yang hanya melibatkan diri sendiri untuk bangkit dari penderitaan yang pernah dialami dan memulihkan diri dari luka batin.
Air terjun Way Kalam yang berada dekat dengan Gunung Rajabasa sangat tepat untuk menyembuhkan pikiran dan jiwa namun juga tubuh kita.
Pesona air terjun ini begitu indah banyak pepohonan rimbun di dekatnya, belum lagi bebatuan yang berada di bawah air terjun menambah daya tarik dalam mengabadikan foto.
Adapun cara menuju lokasi ini, cukup arahkan maps menuju lokasi tersebut. Dari Bandarlampung membutuhkan waktu dua jam untuk sampai ke Desa Way Kalam, dan jika merasa bingung jangan segan bertanya kepada warga sekitar.
Sesampainya di desa, anda masih harus menuju lokasi air terjun kurang lebih satu kilometer bisa ditempuh dengan roda dua maupun roda empat.
Disana, pengunjung dikenakan biaya Rp15 ribu untuk pengendara motor berlaku kelipatannya untuk pengendara mobil, biaya itu sengaja ditarik pengelola dari desa itu sendiri untuk menjaga kebersihan. Disana juga terdapat lahan parkir berbeda untuk mobil ataupun motor, tersedia lokasi untuk berganti baju.
Spot foto selain mengandalkan keindahan air terjun, terdapat juga jembatan yang diberinama Sirrotol Muntahal yang digunakan untuk menyebrangi air terjun tersebut.
Wisata ini, sangat cocok untuk pencinta adrenalin untuk mencapai ke air terjun pengunjung harus menuruni ratusan anak tangga, jangan khawatir pengelola menyiapkan tali pembatas untuk memegang, tapi harus selalu berhati-hati jika hujan turun.
Hendy (23) warga Bandarlampung mengatakan datang kesini bersama rombongan club motor, tentunya tujuan kesini untuk menyegarkan jiwa dan pikiran
“Segar banget udara, air, cocok untuk kita yang memang sibuk kerja serasa otak itu jadi direstart ulang,” ujarnya. (Red, DN)
Baca : Menjelajahi Pulau Kelagian di Lampung, Surganya Pecinta Snorkeling