Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Dinkes Lampung Bagikan Masker ke Siswa

oleh -4 Dilihat
Untitled design 5 3
Provinsi Lampung kembali hentikan PTM, karena jumlah COVID-19

Bandar Lampung-Dalam rangka salah satu upaya mengurangi tingkat resiko Penyebaran Covid-19 untuk kesehatan, keselamatan, dan kesiapan satuan pendidikan dalam Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Dinas Kesehatan Provinsi Lampung membagikan Masker kepada siswa yang berada di Satuan Pendidikan Provinsi Lampung.

Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, yang diwakilkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, menyerahkan secara simbolik Masker sebanyak 6800 masker untuk peserta didik, pendidik, di SMAN 1 Bandar Lampung dan SMAN 9 Bandar Lampung.

Kegiatan pembagian masker akan terus dilanjutkan ke Seluruh satuan pendidikan yang ada dibawah kewenangan Provinsi Lampung sebanyak 128 SMAN/MA yang ada di Kota Bandar Lampung.

Diharapkan kepada satuan pendidikan melakukan pengawasan, pembinaan, pencegahan, dan pengendalian Covid-19 serta melakukan vaksinasi bagi Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Peserta Didik usia 12-17 tahun.

Dinas Kesehatan mendukung kebijakan pembelajar tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan dan mematuhi Protokol Kesehatan.

Pemerintah berencana membuat aplikasi baru bernama Proaktif Tracing untuk mengantisipasi dampak dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) terhadap kasus Covid-19. Aplikasi tersebut nantinya akan terintegrasi dengan PeduliLindungi.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat konferensi pers Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang disiarkan secara daring, Senin (1/11/2021).

Budi berharap, informasi integrasi yang juga dapat diketahui pemerintah daerah level kota, kabupaten, dan provinsi dapat mengendalikan penyebaran Covid-19 saat gelaran PTM. Pencegahan dengan isolasi ruang kelas atau bangunan sekolah diharapkan dapat dilakukan cepat.

“Kita berikan aksesnya ke kab/kota dinas pendidikannya, sampai ke level provinsi dan nasional dan kalau ada lonjakan dini dari kasus di level kelas tertentu kita bisa tutup kelasnya, kalau sudah nyebar ke level sekolah kita bisa tutup sekolahnya saja selama 14 hari sesudah itu bisa kembali ke PTM,” ucap Budi. (Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.