Pro Kontra Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun

oleh -3 Dilihat
Untitled design 3 5
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6 sampai 11 tahun yang dimulai tanggal 24 Desember mendatang akan melibatkan sekolah.

Bandar Lampung – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia telah memberikan izin terkait penyuntikan vaksin untuk anak berusia 6-11 tahun, hal ini pun disambut pro kontra oleh orang tua anak.

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan RI sendiri telah memberikan instruksi penyuntikan vaksin dibeberapa wilayah di Indonesia mulai 14 Desember 2021 esok. Meski Pemerintah Provinsi Lampung belum akan melaksanakan kegiatan tersebut dikarenakan target vaksin dosis pertama yang belum mencapai target 70 %, namun Pro-kontra pun mulai bermunculan terkait  rencana tersebut.

Pada hari Senin (13/12/2021), Diskursusnetwork.com,  telah merangkum beberapa wawancara orang tua terkait pemberian dosis vaksin untuk anak usia 6-11 tahun.

Ira (33) warga Sukarame yang memiliki anak berusia 6 tahun ini mengatakan bahwa rencana tersebut sangat bagus karena sebagai salah satu cara untuk melindungi anak dari virus Covid-19.

“Setuju-setuju aja, karena virus Covid-19 kan bisa menyerang siapa aja tanpa pilih-pilih. Apa yang dilakukan pemerintah kan untuk keselamatan masyarakat juga,” katanya.

Hal senada juga dikatakan oleh Nova (30) yang tinggal di Kampung Sawah, Tanjung Karang Pusat. Menurutnya, vaksin untuk anak usia 6-11 tahun itu bagus agar Kegiatan Belajar Mengajar bisa di jalankan.

“Kasihan kalau sekolah daring terus, gak bisa berinteraksi dengan teman-temannya. Anak yang duduk di Sekolah Dasar lebih baik belajar secara langsung (sekolah), jadi kalau sudah di Vaksin kan kami para orang tua tidak terlalu khawatir,” katanya.

Meski banyak yang mendukung rencana vaksinasi tersebut, namun tidak semua orang tua menyetujui hal tersebut. Fery (35) salah satunya, warga Kemiling,  ini masih ragu akan vaksin yang diberikan meski telah dikatakan aman oleh BPOM.

“Masih ragu sih, soalnya takut kenapa kenapa sama anak saya. Kita kan gak tahu efeknya seperti apa, terlebih kepada anaknya,” ujar Fery.

Meski begitu dirinya masih akan berkonsultasi dengan pihak keluarga jika nanti vaksin tersebut tetap akan diberikan kepada anaknya. (Reporter : Tasya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.