Jakarta- Program Prabowo-Gibran bertujuan membangun 3 juta rumah untuk mengatasi masalah backlog perumahan di Indonesia, yang mencapai 12,7 juta unit. Program ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat yang belum memiliki rumah, dengan pembagian 1 juta unit di pedesaan, 1 juta di pesisir, dan 1 juta di perkotaan.
Pendanaan program ini akan memperhatikan skema khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah, baik di perkotaan maupun pedesaan, untuk memastikan aksesibilitas dan keterjangkauan rumah bagi mereka yang membutuhkan.
Dari 1 juta rumah yang rencananya akan dibangun di pesisir sesuai dengan program kampanye Prabowo-Gibran, pembangunan rumah di kawasan pesisir harus menjadi perhatian serius.
Kondisi perumahan warga di pesisir Indonesia sering kali terkendala oleh berbagai faktor, termasuk keterbatasan akses ke infrastruktur dasar, kerentanan terhadap bencana alam seperti banjir dan abrasi, serta masalah legalitas lahan.
Banyak rumah di daerah pesisir dibangun secara tidak formal, menggunakan bahan-bahan sederhana yang tidak tahan lama terhadap kondisi cuaca ekstrem.
Program pembangunan rumah bagi warga pesisir memerlukan pendekatan yang komprehensif, melibatkan peningkatan kualitas bahan bangunan, akses ke fasilitas sanitasi yang memadai, dan perlindungan hukum terhadap lahan yang mereka tempati.
Saat ini, terdapat sekitar 12,7 juta rumah tangga di Indonesia yang belum memiliki rumah, dan jumlah ini berpotensi terus meningkat setiap tahunnya. Tantangan ini memerlukan solusi inovatif dan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan penyediaan rumah, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Pemerintah telah mendorong program sejuta rumah dan menargetkan peningkatan akses masyarakat terhadap rumah layak dari 56,51% di tahun 2019 menjadi 70% di tahun 2024. (Red DN)
