Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Selatan Yang Dibangun Selama Jokowi Menjabat

oleh -0 Dilihat
Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Selatan Yang Dibangun Selama Jokowi Menjabat
Presiden Jokowi saat meresmikan Makassar New Port di Kota Makassar, dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kamis, 22 Februari 2024

Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki rencana ambisius untuk membangun infrastruktur di seluruh Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan. Dalam beberapa tahun terakhir, Jokowi telah membangun sejumlah proyek infrastruktur penting di wilayah tersebut, termasuk jalan tol, jalan raya, dan bandara.

Pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan sangat penting karena wilayah tersebut merupakan pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sulawesi Selatan memiliki potensi besar di sektor pariwisata, perikanan, dan pertanian, serta menjadi pusat industri maritim.

Oleh karena itu, Jokowi memiliki visi untuk membangun infrastruktur yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Sulawesi Selatan. Selain itu, pembangunan infrastruktur juga penting untuk memperkuat konektivitas antara kota-kota di Sulsel, sehingga memudahkan mobilitas penduduk dan barang.

Beberapa proyek infrastruktur yang telah dibangun oleh Jokowi di Sulawesi Selatan antara lain jalan tol akses ke Pelabuhan Makassar Baru (MNP), jalan raya regional 27, dan stadion. Selain itu, Jokowi juga telah mengalokasikan anggaran untuk membangun dan memperbaiki 201 kilometer jalan di seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan.

Pembangunan infrastruktur tidak hanya mencakup jalan raya dan jalan tol, tetapi juga infrastruktur pendukung seperti bendungan dan saluran irigasi. Dengan membangun infrastruktur yang lengkap dan terintegrasi, Sulawesi Selatan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Pembangunan Infrastruktur Jalan

Presiden Joko Widodo telah melakukan upaya signifikan untuk meningkatkan infrastruktur Sulawesi Selatan, khususnya dalam pembangunan jalan raya dan jalan raya baru. Dalam pelaksanaan Inpres Jalan Daerah (IJD) di Sulawesi Selatan, pemerintah telah membangun 27 jalan baru dengan total panjang 201 km, serta jembatan sepanjang 300 meter.

Jalan raya dan jalan raya baru ini telah meningkatkan transportasi dan konektivitas di kawasan ini, sehingga memudahkan pergerakan orang dan barang. Selain membangun jalan baru, pemerintah juga fokus pada perbaikan jaringan jalan yang ada di Sulawesi Selatan.

Hal ini mencakup perbaikan dan peningkatan jalan yang ada agar lebih aman dan efisien untuk perjalanan. Dengan infrastruktur jalan yang lebih baik, dunia usaha dan industri di kawasan ini dapat memperoleh manfaat dari peningkatan logistik dan manajemen rantai pasokan, yang mengarah pada peningkatan produktivitas dan pertumbuhan.

Dampak Perbaikan Infrastruktur

Dampak perbaikan infrastruktur terhadap perekonomian Sulawesi Selatan sangat besar. Dengan transportasi dan konektivitas yang lebih baik, kawasan ini menjadi lebih mudah diakses oleh wisatawan, investor, dan dunia usaha, sehingga meningkatkan aktivitas ekonomi.

Pembangunan Jalan Tol Akses Tol Makassar New Port (MNP), misalnya, telah meningkatkan akses menuju pelabuhan baru, sehingga memudahkan pengangkutan barang dan mendongkrak perdagangan. Perkembangan infrastruktur di Sulawesi Selatan juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan daerah lain di Sulawesi, seperti Sulawesi Utara.

Secara keseluruhan, pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah sehingga lebih kompetitif dan menarik bagi investor.

Pembangunan Infrastruktur Pelabuhan

Presiden Jokowi sudah meresmikan Makassar New Port yang merupakan perluasan dermaga MNP Fase 1B dan 1C di Sulawesi Selatan pada Kamis, 22 Februari 2024. Presiden berharap kehadiran pelabuhan dengan nilai investasi Rp5,4 triliun tersebut dapat meningkatkan nilai efisiensi bagi biaya logistik di Tanah Air.

“Ini akan menjadi pelabuhan besar di Indonesia bagian timur yang kita harapkan bisa mengefisiensikan biaya-biaya logistik yang ada di Tanah Air kita,” ujar Presiden.

Pelabuhan baru ini memiliki luas 1.280 meter persegi dan merupakan pelabuhan kedua di Sulawesi Selatan. Perluasan pelabuhan yang ada diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pelabuhan dan memperlancar pergerakan barang dan jasa di wilayah tersebut. Perluasan pelabuhan juga akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal dan meningkatkan perekonomian daerah.

Selain perluasan pelabuhan yang sudah ada, Jokowi juga menginisiasi pengembangan pelabuhan baru di Sulawesi Selatan. Pelabuhan baru tersebut akan dibangun di wilayah Bira Kabupaten Bulukumba dan berkapasitas 500.000 TEUs. Pelabuhan baru ini diharapkan dapat memfasilitasi ekspor dan impor barang dan jasa serta meningkatkan konektivitas kawasan dengan wilayah lain di Indonesia dan dunia.

Pembangunan pelabuhan baru juga akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal dan meningkatkan perekonomian daerah. Pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan, khususnya perluasan pelabuhan, memberikan banyak manfaat bagi wilayah tersebut.

Hal ini akan meningkatkan konektivitas kawasan dengan wilayah lain di Indonesia dan dunia, memperlancar pergerakan barang dan jasa, serta meningkatkan perekonomian kawasan. Pembangunan infrastruktur juga akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal dan meningkatkan taraf hidup mereka.

Selain pembangunan pelabuhan, pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk pembangunan dan perbaikan jalan di seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan. Hal ini akan meningkatkan konektivitas antar daerah dan antar provinsi, sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan perjalanan dan transportasi barang dan jasa.

Pembangunan Infrastruktur Bandara

Salah satu proyek yang paling signifikan adalah Bandara Internasional Buntu Kunik di Toraja yang diawasi langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah ketika itu. Bandara ini dibangun di atas lahan seluas 141 hektar, dengan panjang landasan awal 1.600 meter.

Pembangunan bandara baru dinilai krusial bagi konektivitas kawasan, terutama bagi mobilitas warga dalam memperpendek jarak dan waktu. Dengan meningkatkan infrastruktur transportasi, pemerintah berharap dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mempromosikan pariwisata di wilayah tersebut.

Selain pembangunan bandara baru, pemerintah juga fokus memperbaiki bandara yang sudah ada. Misalnya saja Bandara Arung Palakka di Desa Mappalo Ulaweng, Kecamatan Awangpone, yang awalnya dibangun secara bertahap pada tahun 2007 dan baru mulai beroperasi.

Pemerintah telah berinvestasi dalam meningkatkan fasilitas bandara, termasuk pembangunan terminal penumpang baru. Landasan pacu telah dibangun sepanjang 2.000×30 meter, dimaksudkan untuk pendaratan pesawat ATR 72-600. Dengan membenahi bandara-bandara yang ada, pemerintah dapat meningkatkan konektivitas kawasan dan memudahkan masyarakat melakukan perjalanan di dalam dan luar kawasan.

Pembangunan Infrastruktur Kereta Api

Salah satu pencapaian signifikan Jokowi di Sulawesi Selatan adalah pembangunan jalur kereta api baru. Infrastruktur baru ini akan memberikan konektivitas dan pilihan transportasi yang lebih baik bagi masyarakat Sulawesi.

Pembangunan Jalur Kereta Api Trans Sulawesi merupakan momen bersejarah bagi wilayah ini, dan diharapkan dapat menghubungkan Makassar di Sulawesi Selatan hingga Manado di Sulawesi Utara. Jalur kereta api baru tidak hanya akan memberikan pilihan transportasi yang lebih baik tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.

Selain jalur kereta api baru, pemerintahan Jokowi juga fokus pada peningkatan jaringan kereta api yang ada di Sulawesi Selatan. Pembangunan infrastruktur transportasi perkeretaapian menjadi prioritas pemerintah dengan berbagai pembangunan yang dilakukan pada tahun 2014 hingga 202332.

Sasaran utama pembangunan jaringan kereta api ini adalah untuk meningkatkan perekonomian Sulawesi Selatan dan menghubungkan berbagai daerah dan kota. Dengan meningkatkan konektivitas dan pilihan transportasi, pemerintah bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan dan negara.

Pembangunan Infrastruktur Air

Presiden Jokowi telah terlibat aktif dalam perbaikan infrastruktur air di Sulawesi Selatan, termasuk perbaikan sistem penyediaan air bersih. Salah satu proyek yang paling signifikan adalah Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Losari, yang diresmikan di Kota Makassar.

Sistem ini dibangun pada tahun 2019-2023 dengan biaya Rp 1,2 triliun, dengan kapasitas 16.000 m3/hari dan panjang pipa air. Perbaikan sistem penyediaan air bersih sangat penting untuk menjamin akses air bersih dan aman bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Penting juga untuk mendukung kegiatan pertanian, yang sangat bergantung pada pasokan air.

Selain perbaikan sistem penyediaan air, Presiden Jokowi juga mengawasi perluasan jaringan irigasi di Sulawesi Selatan. Misalnya saja Bendungan Paselloreng yang dibangun untuk menambah pasokan air bagi lumbung pangan di Sulawesi Selatan.

Jaringan irigasi kanan seluas 5.700 hektar, sedangkan jaringan irigasi kiri seluas 2.800 hektar. Perluasan jaringan irigasi sangat penting untuk mendukung kegiatan pertanian dan meningkatkan hasil panen. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga sedang mengembangkan lahan irigasi seluas 6.900 hektar di Sulsel, termasuk provinsi lainnya.

Selain itu masih ada beberapa lainnya yang sudah dibangun seperti Pembangkit Listrik Bayu yang dibangun di perbukitan Pabbaresseng di Kabupaten Sidrap, rumah Sakit Khusus Jantung, Otak, dan Kanker, termasuk pembangunan jalan dan jembatan.  (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.