Jadwal Pencoblosan dan Penghitungan Suara di Luar Negeri Beserta Metodenya!

oleh -0 Dilihat
Jadwal Pencoblosan dan Penghitungan Suara di Luar Negeri Beserta Metodenya!
Saat ini, pemerintah menawarkan kemudahan sehingga kamu bisa tetap memberikan hak suara dari negara lain.

Jakarta– Jadwal pencoblosan hingga penghitungan suara di luar negeri memang perlu memperhatikan, terutama bagi kamu yang jauh dari Tanah Air. Pemilu merupakan proses pemungutan suara untuk membuat keputusan terkait isu-isu pemerintahan.

Sistem pemilihan ini berlaku di negara demokrasi yang mengutamakan suara rakyat dalam menentukan pemimpin maupun kebijakan tertentu. Tinggal atau bekerja di luar negeri bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan pencoblosan.

Saat ini, pemerintah menawarkan kemudahan sehingga kamu bisa tetap memberikan hak suara dari negara lain. Metode dan jadwal pencoblosan memang berbeda, maka dari itu perhatikan informasinya.

Jadwal Pencoblosan Luar Negeri

Masyarakat Indonesia akan merayakan pesta demokrasi secara serempak pada tanggal 14 Februari 2024. Semua warga negara yang terdaftar sebagai pemilih tetap dapat memberikan suara untuk menentukan masa depan bangsa. Jangan khawatir jika kamu berada di negara lain, karena kamu bisa melakukan pencoblosan lebih dulu. Kapan pemilu 2024 di luar negeri? Jadwal pemilihan umum di tiap negara berbeda, namun secara umum lebih dahulu ketimbang Indonesia.

Perhatikan jadwal pencoblosan hingga penghitungan suara di luar negeri agar tidak ketinggalan.

1. 5 Februari 2024
– Ho Chi Minh City (Vietnam)
– Hanoi (Vietnam)

2. 6 Februari 2024
– Panama City (Panama)

3. 8 Februari 2024
– Tehran (Iran)

4. 9 Februari 2024
– Baghdad (Irak)
– Manama (Bahrain)
– Doha (Qatar)
– Dhaka (Bangladesh)
– Khartoum (Sudan)
– Kepulauan Seychelles (Republik Seychelles)
– Amman (Yordania)
– Riyadh (Arab Saudi)
– Muscat (Oman)
– Sana’a (Yaman)
– Kuwait City (Kuwait)

5. 10 Februari 2024
– Kiev (Ukraina)
– Abu Dhabi (Uni Emirat Arab)
– Kuala Lumpur (Malaysia)
– Abuja (Nigeria)
– Lima (Peru)
– Zagreb (Kroasia)
– Lisabon (Portugal)
– Vancouver (Kanada)
– Los Angeles (Amerika Serikat)
– Windhoek (Namibia)
– Maputo (Mozambik)
– Vienna (Austria)
– Marseilles (Francis)

– Wellington (Selandia Baru)
– Melbourne (Australia)
– Vienna (Austria)
– Mexico City (Meksiko)
– Sydney (Australia)
– Moscow (Rusia)
– Suva (Fiji)
– Mumbai (India)
– Stockholm (Swedia)
– Nairobi (Kenya)
– Sofia (Bulgaria)
– New Delhi (India)
– Tashkent (Uzbekistan)
– New York (Amerika Serikat)
– Toronto (Kanada)
– Oslo (Norwegia)
– Tripoli (Libya)
– Ottawa (Kanada)
– Vatican City (Vatikan)
– Paris (Francis)
– Vientiane (Laos)
– Perth (Australia)
– Warsaw (Polandia)
– Phnom Penh (Kamboja)

– Washington D.C (Amerika Serikat)
– Prague (Republik Ceko)
– Pretoria (Afrika Selatan)
– Quito (Ekuador)
– San Francisco (Amerika Serikat)
– Sarajevo (Bosnia-Herzegovina)
– Seoul (Korea Selatan)
– Cape Town (Afrika Selatan)
– Sofia (Bulgaria)
– Caracas (Venezuela)
– Stockholm (Swedia)
– Chicago (Amerika Serikat)
– Sydney (Australia)
– Colombo (Sri Langka)
– Tashkent (Uzbekistan)
– Phnom Penh (Kamboja)
– Dakar (Senegal)
– Toronto (Kanada)
– Damascus (Suriah)
– Vatican City (Vatikan)
– Darwin (Australia)
– Vienna (Austria)

– Prague (Republik Ceko)
– Den Haag (Belanda)
– Dubai (Uni Emirat Arab)
– Melbourne (Australia)
– Munich (Jerman)
– Nairobi (Kenya)
– Paris (Francis)
– Perth (Australia)
– Pretoria (Afrika Selatan)
– Quito (Ekuador)
– Dublin (Irlandia)

6. 11 Februari 2024
– Osaka (Jepang)
– Beirut (Lebanon)
– Kuching (Malaysia)
– Bucharest (Romania)
– Addis Ababa (Ethiopia)
– Vanimo (Papua Nugini)
– Madrid (Spanyol)
– Tawau (Malaysia)
– Dar Es Salaam (Tanzania)
– Port Moresby (Papua Nugini)

– Rabat (Maroko)
– Istanbul (Turki)
– Manila (Filipina)
– Santiago (Chili)
– Noumea (Kaledonia Baru)
– Tokyo (Jepang)
– London (Inggris)
– Harare (Zimbabwe)
– Beijing (China)
– Bandar Seri Begawan (Brunei Darussalam)
– Davao City (Filipina)
– Kuala Lumpur (Malaysia)
– Penang (Malaysia)
– Yangon (Myanmar)
– Beograd (Serbia)
– Paramaribo (Suriname)
– Karachi (Pakistan)
– Kota Kinabalu (Malaysia)

– Athens (Yunani)
– Tunis (Tunisia)
– Bangkok (Thailand)
– Johor Bahru (Malaysia)
– Songkhla (Thailand)
– Rome (Italia)
– Singapura (Singapura)
– Ankara (Turki)
– Manila (Filipina)
– Moscow (Rusia)

7. 13 Februari 2024
– Hong Kong (China)

8. 14 Februari 2024
– Beijing (China)
– Madagaskar (Republik Madagaskar)
– Astana (Kazakhstan)
– Shanghai (China)
– Taipei (Taiwan)
– Guangzhou (China)

Kebanyakan jadwal pencoblosan hingga penghitungan suara di luar negeri memang lebih dulu daripada di Indonesia.

Tentunya panitia pemungutan suara luar negeri akan berusaha maksimal menjaga suara kamu agar bisa dipergunakan dengan bijaksana untuk kepentingan serta kemajuan negara. Walaupun pencoblosan berlangsung di luar negeri, KPU tetap menjamin asas pemilu berjalan sesuai peraturan.

Metode Pemungutan Suara di Luar Negeri
Bukan hanya jadwal pencoblosan hingga penghitungan suara di luar negeri saja yang berbeda, metode pemungutannya juga berbeda. Di Indonesia, pemungutan suara hanya bisa dilakukan secara langsung di TPS. Sementara, tahapan pemilu luar negeri lebih sederhana dan banyak metodenya, yakni:

1. Datang ke Tempat Pemungutan Suara
Warga negara yang tinggal di luar negeri harus terdaftar sebagai pemilih melalui kantor diplomatik atau konsuler di negara tempat kamu tinggal. Pendaftaran pemilu luar negeri menjadi langkah awal yang penting dalam memfasilitasi partisipasi politik kamu.

Jika sudah terdaftar, kamu akan menerima informasi mengenai lokasi dan waktu pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) terdekat. Pada hari pemungutan suara, kamu bisa datang ke TPS yang telah ditentukan.

Umumnya, pengelola TPS luar negeri adalah staf diplomatik dan konsuler Indonesia. Tugas utamanya adalah menjalankan proses pemungutan suara dengan lancar sesuai hukum serta peraturan yang berlaku.

Selain itu, mereka akan memberikan bimbingan kepada pemilih, memastikan integritas pemungutan suara, dan menangani situasi yang mungkin muncul selama proses pencoblosan. Suara yang terkumpul di TPS luar negeri dihitung sesuai prosedur yang telah ditetapkan negara.

Petugas melakukan penghitungan suara di luar negeri secara serempak bersama lembaga terkait. Transparansi dan keakuratan dalam penghitungan bisa menunjukkan demokrasi Indonesia yang berintegritas.

2. Melalui Kotak Suara Keliling
Jadwal pencoblosan di luar negeri memang lebih cepat karena prosesnya cukup panjang dan metodenya banyak. Metode lainnya adalah melalui kotak suara keliling. Melalui metode ini, warga negara yang tempatnya jauh dari TPS tetap bisa memberikan surat suara.

Konsep kotak suara keliling melibatkan staf diplomatik atau konsuler dari Indonesia yang membawa kotak suara serta materi pemilihan ke lokasi sesuai jadwal. Biasanya, lokasi yang menjadi sasaran adalah kedutaan besar, konsulat, atau tempat umum lainnya di luar negeri.

Pemilih yang tinggal di sekitar lokasi tersebut dapat datang dan memberikan suara mereka secara langsung.

Metode kotak suara keliling menawarkan fleksibilitas bagi warga negara yang mungkin tidak dapat mengakses TPS karena jarak atau keterbatasan mobilitas. Dengan adanya kotak suara keliling, kamu mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam demokrasi.

3. Menggunakan Pos
Pemungutan suara melalui pos merupakan metode terakhir untuk memfasilitasi partisipasi pemilih di luar negeri. Metode ini memungkinkan kamu untuk memberikan suara tanpa datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) secara langsung.

Prosesnya dimulai dengan pengiriman materi pemilihan melalui email yang berisi surat suara dan instruksi pemilihan kepada pemilih terdaftar. Selanjutnya, pemilih bisa memberikan suara sesuai prosedur sampai jadwal pencoblosan di negara tersebut.

Pengembalian surat yang sudah diisi menggunakan layanan pos atau kurir ke otoritas maupun lembaga terkait. Pemilihan umum menggunakan pos menghadapi tantangan kecurangan yang cukup besar.

Maka dari itu, petugas harus memastikan prosesnya berjalan adil, transparan, dan aman. Petugas dapat mengambil langkah keamanan, seperti verifikasi identitas dan pelacakan surat guna meminimalisir kemungkinan penyalahgunaan dalam proses pemungutan suara.

Indonesia terus berupaya melakukan modernisasi dan transformasi untuk meningkatkan cakupan partisipan pemilihan umum.

Karena melalui proses panjang dan beragam metode, tak heran jika jadwal pencoblosan hingga penghitungan suara di luar negeri berlangsung lebih dulu. Kini, tak ada alasan lagi bagi kamu untuk mengabaikan suara. Ingat, satu suara berharga untuk masa depan Indonesia! (Red DN)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.