Jakarta- Pendidikan seseorang umumnya berkaitan dengan jenis pekerjaan atau profesi yang dijalankannya. Korelasi ini juga tercatat dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai tingkat pendidikan tertinggi rata-rata pekerja Indonesia.
Meskipun tidak bersifat mutlak, biasanya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, pekerjaan yang dipegang cenderung memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang berpendidikan rendah. Oleh karena itu, artikel ini akan mengulas daftar persentase penduduk bekerja di Indonesia, berdasarkan latar belakang pendidikannya.
Tingkat Pendidikan Tertinggi Rata-Rata Pekerja Indonesia
Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Agustus 2023, jumlah penduduk yang sedang bekerja di Indonesia mencapai 139,85 juta orang. Dari data tersebut, dapat dianalisis persentase penduduk yang bekerja di dalam negeri berdasarkan tingkat pendidikan, antara lain:
1. Sekolah Dasar (SD)
Pendidikan sebagian besar penduduk yang bekerja di Indonesia cenderung berada pada tingkat Sekolah Dasar (SD) ke bawah. Sebanyak 51,49 juta orang, atau sekitar 36,82 persen dari total penduduk bekerja di Tanah Air, merupakan lulusan SD atau tingkat pendidikan yang lebih rendah.
2. Sekolah Menengah Atas (SMA)
Selanjutnya, tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kehadiran pekerja di Indonesia. Pada Agustus 2023, sebanyak 28,33 juta orang, atau sekitar 20,25 persen dari total penduduk bekerja, memiliki latar belakang pendidikan di tingkat SMA.
3. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Setelah itu, terdapat 24,85 juta pekerja yang memiliki latar belakang pendidikan SMP, menyumbang sekitar 17,77 persen dari total penduduk di Indonesia. Angka ini mencerminkan kontribusi para lulusan SMP dalam dunia kerja di dalam negeri.
4. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Sementara itu, pada bulan Agustus tahun 2023, terdapat sekitar 17,33 juta penduduk Indonesia yang bekerja dengan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Proporsi mereka mencapai 12,40 persen dari total jumlah penduduk yang bekerja.
5. Perguruan Tinggi
Sebanyak 14,44 juta orang atau 10,32 persen dari total pekerja di seluruh Indonesia merupakan lulusan Universitas. Sedangkan, pekerja lulusan DI/II/III, hanya mencapai 3,41 juta orang atau 2,44 persen dari total populasi pekerja.
Sektor Pekerjaan Penduduk Indonesia
Jika dilihat dari cakupan pekerjaannya, mayoritas pekerja di Indonesia, sebanyak 59,11 persen berada dalam sektor informal. Sedangkan, 40,89 persen pekerja lainnya berada di sektor formal. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berada di tingkat pertama mencapai 28,21 persen.
Pada urutan berikutnya, perdagangan besar dan eceran, reparasi perawatan sepeda motor, dan mobil menonjol dengan menyerap 18,99 persen tenaga kerja. Sementara itu, bidang industri pengolahan juga menyumbangkan 13,83 persen tenaga kerja secara nasional.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan tenaga kerja dalam setahun terakhir di 13 dari 17 kategori lapangan usaha yang tercatat. Kategori yang mencatat peningkatan paling signifikan adalah akomodasi, makanan, dan minuman, dengan penambahan sebanyak 1,18 juta orang.
Di sisi lain, terdapat penurunan tenaga kerja pada tiga lapangan usaha. Lapangan aktivitas kesehatan dan kegiatan sosial mengalami penurunan sebesar 30 ribu orang, sementara lapangan informasi dan komunikasi, penganan air, sampah, dan daur ulang mengalami penurunan sebanyak 20 ribu orang.
Rata-Rata Upah Buruh Menurut Tingkat Pendidikan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2023, rata-rata upah buruh mencapai Rp3,18 juta. Ini mengalami kenaikan sebesar 3,50 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp3,07 juta.
Apabila kita melihat dari tingkat pendidikan, terlihat bahwa lulusan perguruan tinggi memiliki rata-rata upah tertinggi, yaitu mencapai Rp4,78 juta per bulan. Di sisi lain, buruh yang berpendidikan SD ke bawah hanya mendapatkan upah sekitar Rp2,03 juta per bulan.
Data tersebut juga menunjukkan perbedaan upah antara buruh laki-laki dan perempuan. Rata-rata upah buruh laki-laki mencapai Rp3,47 juta, sedangkan perempuan mendapatkan upah yang lebih rendah, yaitu sekitar Rp2,64 juta per bulan.
Sementara itu, jika kita memperhatikan cakupan pekerjaan, terlihat bahwa sektor informasi dan komunikasi memiliki rata-rata upah buruh tertinggi, yakni Rp5,13 juta. Sebaliknya, kategori jasa lainnya mencatatkan angka terendah dengan upah sebesar Rp1,87 juta.
Pendidikan memiliki dampak penting terhadap pekerjaan seseorang, seperti yang terlihat dari beberapa hal di atas. Selain itu, terdapat juga beberapa aspek yang memperlihatkan pengaruh pendidikan terhadap pekerjaan, antara lain:
1. Kesempatan Kerja
Tingkat pendidikan tertinggi rata-rata pekerja Indonesia sering menjadi faktor penentu dalam mendapatkan kesempatan kerja. Pekerjaan yang membutuhkan keterampilan atau pengetahuan khusus cenderung memprioritaskan pekerja dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Dalam dunia kerja, banyak pekerjaan yang memerlukan keterampilan atau pengetahuan spesifik. Pendidikan tinggi sering dianggap sebagai indikator potensi seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang dinamis.
2. Gaji dan Kompensasi
Selain itu, tingkat pendidikan juga bisa berdampak langsung pada tingkat pendapatan. Pekerja yang memiliki kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi cenderung mendapatkan gaji yang lebih baik dibandingkan dengan rekan sejawatnya yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah.
Perbedaan ini mencerminkan pengakuan terhadap tingkat keahlian yang lebih tinggi. Hal tersebut juga menunjukkan adanya pengetahuan mendalam yang dimiliki oleh pekerja dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3. Keterampilan dan Produktivitas
Pendidikan membantu pengembangan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas pekerjaan dengan lebih efektif. Karyawan yang terampil biasanya lebih produktif dan dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap kesuksesan perusahaan.
Keahlian yang dimiliki oleh pekerja dari latar belakang pendidikan mereka tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga dapat menjadi aset berharga bagi perusahaan. Keahlian ini berkontribusi dalam mencapai tujuan dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
4. Inovasi dan Kreativitas
Tingkat pendidikan yang lebih tinggi dapat melahirkan inovasi dan kreativitas. Pendidikan membuka wawasan, memperkuat pemecahan masalah, dan mempromosikan pemikiran kritis, faktor-faktor yang sangat penting dalam lingkungan kerja yang dinamis.
Dengan pemahaman yang mendalam atas konsep-konsep dan teori-teori, pekerja dengan tingkat pendidikan yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik. Mereka mampu merancang solusi kreatif untuk mengatasi tantangan yang kompleks.
5. Kualitas Hidup dan Kesejahteraan
Secara umum, tingkat pendidikan yang lebih tinggi seringkali terkait dengan kualitas hidup yang lebih baik dan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Ini melibatkan aspek-aspek seperti akses ke layanan kesehatan dan perumahan yang lebih baik.
Hal ini dapat memberikan kontribusi tambahan terhadap gaya hidup yang lebih seimbang dan nyaman. Dengan demikian, dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan dan mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
Latar belakang pendidikan sangat memainkan peran penting dalam dunia kerja. Hal ini berpengaruh dalam beberapa hal seperti kesempatan kerja, tingkat pendapatan, keterampilan, inovasi, serta kualitas hidup dan kesejahteraan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa tingkat pendidikan tertinggi rata-rata pekerja Indonesia didominasi oleh lulusan SD dan di bawahnya. Fakta ini mencerminkan adanya tantangan terkait kualifikasi tenaga kerja di Indonesia.(Red DN)
