10 Tradisi Kuno dan Unik di Perayaan Imlek Tiap Tahunnya, Kira-Kira Apa Saja?

oleh -0 Dilihat
10 Tradisi Kuno dan Unik di Perayaan Imlek Tiap Tahunnya, Kira-Kira Apa Saja?
Warga Tionghoa memiliki kepercayaan bahwasannya tradisi Imlek akan membantu membawa berkah, kemakmuran, dan keberuntungan sepanjang tahunnya.

Jakarta- Tradisi kuno dan unik di perayaan Imlek tentunya akan selalu menjadi rutinitas warga Tionghoa saat menjelang tahun baru China. Warga Tionghoa memiliki kepercayaan bahwasannya tradisi Imlek akan membantu membawa berkah, kemakmuran, dan keberuntungan sepanjang tahunnya.

Perlu kamu ketahui, perayaan Tahun Baru Imlek sebenarnya sudah ada sejak 4.000 tahun lalu. Tentunya seiring berjalannya waktu, muncul berbagai tradisi turun temurun yang perlu dijalankan warga Tionghoa. Penasaran apa saja tradisi kuno dan unik saat perayaan Imlek tiba tiap tahunnya?

Dalam dunia internasional, perayaan Imlek lebih dikenal dengan sebutan “Chinese New Year” atau “Xin Jia” artinya melewati bulan baru. Saat menyambut perayaan Imlek tiap tahunnya, ada sejumlah tradisi menarik warga Tionghoa sebagai bentuk penghormatan serta berharap mendapat keberkahan.

1. Membersihkan Rumah
Sama halnya dengan perayaan hari besar lainnya, bersih-bersih rumah tentunya akan menjadi tradisi warga Tionghoa satu hari sebelum Imlek. Mereka membersihkan rumah dengan tujuan untuk membuang segala keburukan serta nasib buruk selama satu tahun terakhir.

penghuni rumah.
Foto: Canva

Budaya Imlek di Indonesia sama dengan budaya Imlek di Negara lainnya, warga Tionghoa tidak boleh membersihkan rumah memakai sapu. Salah satu alasan aktivitas menyapu menjadi pantangan karena dipercaya membuang rezeki yang hendak mendatangi penghuni rumah.

2. Dekorasi Rumah Serba Merah
Tradisi menggunakan dekorasi rumah serba merah sepertinya selalu diterapkan warga Tionghoa saat perayaan Imlek akan tiba. Warna serba merah di tempat ibadah maupun tempat tinggal bisa menandakan kemakmuran saat awal tahun baru. Pernah dengar kepercayaan lainnya?

Dekorasi Rumah Serba Merah
Foto: Canva

Selain menandakan kemakmuran, tradisi kuno dan unik di perayaan Imlek kali ini dipercaya bisa mengusir roh-roh jahat yang berkeliaran di lingkungan sekitar. Tidak hanya menggunakan dekor serba merah, warga Tionghoa juga merayakan momen Imlek menggunakan busana serba merah.

3. Menyiapkan 12 Jenis Hidangan
Saat perayaan Imlek tiba, kamu pasti familiar dengan beberapa jenis kudapan khas Imlek seperti jeruk, lapis legit, dan kue keranjang. Pasalnya, warga Tionghoa memang punya tradisi menyiapkan 12 jenis hidangan untuk menyambut Imlek sesuai jumlah shio penanggalan Tionghoa.

Jenis Hidangan
Foto: Canva

12 jenis hidangan yang bisa disediakan dalam rumah tentu bisa berbeda-beda mulai dari olahan mie, manisan, permen, dan kacang-kacangan. Kini sudah banyak kreasi hidangan baru Imlek yang bisa kamu gunakan, sehingga bisa menambahkan kesan baru saat tahun baru China.

4. Larangan Membalik Ikan Saat Memakannya
Apa yang dilakukan saat Imlek? Mulai dari zaman nenek moyang, warga Tionghoa memiliki jenis tradisi kuno saat menyantap hidangan ikan. Jika tersaji olahan ikan di atas meja, orang-orang yang sedang memakannya dilarang membaliknya saat sedang merayakan momen Imlek.

Membalik Ikan Saat Memakannya
Foto: Canva

Kamu cukup makan satu sisi ikan sebagai tradisi kuno yang memiliki kepercayaan berupa simbol nilai surplus atau keberkahaan saat awal tahun. Selain dengan tujuan untuk mendapatkan berkah awal tahun, larangan membalik hidangan ikan katanya juga bisa mendatangkan kesejahteraan lho.

5. Menjalankan Sembayang Leluhur
Ketika perayaan Imlek tiba, biasanya masyarakat Tionghoa beramai-ramai melakukan sembayang ke leluhur. Kalangan beragama Konghucu tentunya akan melakukan sembayang ke Cap Go Meh dan Klenteng, mereka akan menjalankan tradisi untuk mendoakan kalangan arwah terdahulu.

ibadah di Klenteng
Foto: Canva

Masyarakat Tionghoa dulunya selalu menjalankan kegiatan ibadah di Klenteng atau Cap Go Meh, namun seiring berjalannya waktu banyak warga memilih di rumah. Mereka bisa sembahyang di rumah dengan memberi persembahan hidangan makanan, lilin, dan menyalakan dupa.

Apalagi saat ini banyak warga Tionghoa yang memiliki tempat khusus di rumah untuk menjalankan ibadah, sehingga sembahyang bisa dilakukan kapan saja. Menjalankan ibadah bersama keluarga tercinta saat perayaan Imlek merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu warga Tionghoa.

6. Mengadakan Pertunjukan Barongsai
Tradisi kuno dan unik di perayaan Imlek satu ini memang tidak harus ditampilkan saat perayaan Imlek saja, namun sudah menjadi tradisi turun temurun. Warga Tionghoa merasakan kesan beda saat menyaksikan pertunjukan barongsai bertepatan dengan momen perayaan Imlek.

Pertunjukan Barongsai
Foto: Canva

Sambil menjalankan sembahyang di klenteng, warga Tionghoa akan beramai-ramai untuk nonton barongsai. Ternyata tradisi menonton barongsai saat perayaan Imlek memiliki kepercayaan sendiri lho, kamu bisa mendapatkan keberkahan karena ikut serta dalam menakut-nakuti roh jahat.

7. Mengunjungi Rumah Kerabat
Setelah menjalankan tradisi ibadah bersama dan menonton barongsai, orang-orang akan saling mengunjungi kerabat untuk berbagi kebahagiaan satu sama lain. Apalagi tuan rumah tentunya sudah menyiapkan hidangan khas Imlek, kemudian tamu bisa membawakan bingkisan nantinya.

sukacita
Foto: Canva

Bingkisan berupa hadiah Imlek untuk teman, kerabat, dan partner lainnya memiliki makna saling berbagi kebahagiaan. Tujuan mengunjungi rumah kerabat bertujuan untuk menjaga silaturahmi antar keluarga, sehingga momen sukacita dan kehangatan bisa dirasakan bersama.

Sambil menghabiskan waktu silaturahmi bersama keluarga, kamu juga bisa menikmati berbagai hidangan makanan khas Imlek. Warga Tionghoa memiliki kebiasaan menyantap “Yu Sheng” bersama kerabat sambil mengucapkan “Lao Qi” atau “Lao Hei” sebagai bentuk salam hormat.

8. Menutup Rumah di atas Jam 00.00
Tradisi kuno dan unik di perayaan Imlek kali ini biasanya dilakukan H-1 sebelum perayaan akan dimulai. Masyarakat Tionghoa akan menutup pintu rumah tepat pukul 00.00 atau 12 malam untuk segera melakukan sembayang ke leluhur, sehingga tidak ada yang boleh datang berkunjung.

sembayang ke leluhur
Foto: Canva

Mereka akan menghabiskan waktu untuk berdoa kepada Dewa Rezeki sepanjang malam, nantinya akan istirahat sejenak sebelum menjelang pagi. Pintu rumah akan dibuka kembali saat pagi hari, kemudian warga Tionghoa bisa memulai aktivitas lain untuk mengunjungi rumah kerabat.

9. Menyalakan Kembang Api dan Petasan
Menyalakan kembang api dan petasan saat momen perayaan Imlek sepertinya sudah menjadi kebiasaan dari zaman dulu. Petasan dan kembang api akan dinyalakan secara bersamaan dengan penampilan barongsai karena dipercaya bisa menakuti roh jahat di lingkungan sekitar.

Kembang Api dan Petasan
Foto: Canva

Tentu kebiasaan menyalakan kembang api dan petasan tidak hanya dilakukan warga Tionghoa di Indonesia, namun warga China juga melakukannya. Warga Tionghoa di China bisa menyalakan petasan atau kembang api selama 15 hari berturut-turut menjelang Tahun Baru Imlek.

10. Membagikan Angpau
Tradisi kuno dan unik di perayaan Imlek paling ditunggu-tunggu dengan membagikan ampau kepada kerabat lainnya. Bagi warga Tionghoa yang sudah menikah, biasanya mereka dianjurkan untuk memberikan angpau kepada kerabatnya seperti keponakan dan sepupu lebih muda.

Mereka yang masih lajang tidak memiliki kewajiban untuk membagikan angpau, justru menunggu giliran mendapatkan angpau. Nominal pemberian angpau tentunya berbeda-beda, sehingga warga Tionghoa bisa membagikan sedikit rezekinya sesuai kemampuan masing-masing.

Membagikan Angpau
Foto: Canva

Ketika perayaan Imlek tiba, tidak perlu heran saat menemukan berbagai ornamen berwarna merah di pinggir jalan atau tempat ibadah China. Warna merah melambangkan kebahagiaan, keberuntungan, dan kekuatan bagi warga Tionghoa. Kapankah momen perayaan Imlek dirayakan?

Perayaan Imlek tahun ini akan dilaksanakan sabtu, 10 Februari 2024. Tentunya berbagai tradisi kuno dan unik di perayaan Imlek ada yang sudah mulai dijalankan warga Tionghoa. Sama dengan sistem kepercayaan lain, masyarakat Tionghoa tentunya memiliki tujuan tersendiri saat menjalakan tradisi Imlek. (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.