Daerah yang Menjadi Basis Massa Masing-Masing Paslon Capres-Cawapres 2024

oleh -0 Dilihat
Daerah yang Menjadi Basis Massa Masing-Masing Paslon Capres-Cawapres 2024
Foto 3 Pasang Capres Cawapres 2024

Jakarta- Mendekati gelaran pemilihan presiden dan wakil presiden, persebaran daerah yang menjadi basis massa masing-masing paslon capres-cawapres 2024 masih dinamis. Setiap paslon mulai menggarap daerah-daerah yang menjadi basis suara utama lawan.

Bahkan para kandidat juga mulai melakukan aksi konsolidasi di basis massa dengan kekuatan dari mesin partai politik bersama para sukarelawan pendukung. Tujuannya yaitu untuk melatih aksi yang berguna dalam mengawal suara menuju tempat pemungutan suara nanti pada tanggal 14 Februari 2024.

Terbentuknya basis massa di daerah untuk masing-masing paslon bisa dipengaruhi banyak faktor, diantaranya adalah mesin partai politik, figur elektoral dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya mengenai persebaran basis massa di daerah setiap paslon capres-cawapres 2024, simak ulasan di bawah ini.

Daerah yang Menjadi Basis Massa Masing-Masing Paslon Capres-Cawapres 2024

Pada pemilu 2024 tercatat terdapat enam provinsi yang menjadi lumbung suara utama, karena memiliki persentase lebih dari setengah jumlah pemilih nasional yaitu 59,19%. Provinsi tersebut yaitu ada Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta dan Sumatera Utara. Dengan menguasai provinsi dengan ladang suara terbanyak tentu bisa menjadi upaya agar bisa mengantongi kemenangan pada Pemilu 2024. Lalu bagaimana peta kekuatan dan basis massa untuk masing-masing paslon capres-cawapres pada provinsi-provinsi tersebut? Simak ulasannya di bawah ini:

1. Pasangan Nomor Urut 2 Prabowo-Gibran Sementara Unggul dalam Beberapa Provinsi
Walaupun belum bisa dipastikan secara bulat, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga, Prabowo menempati posisi pertama atas dukungan yang didapatkan pada beberapa provinsi yang menjadi lumbung suara terbanyak atau basis massa.

Hasil dari pemetaan kekuatan di daerah ini tampaknya selaras dengan peta kekuatan partai politik pengusungnya, yang tergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dimana hal ini membuat Prabowo-Gibran unggul dalam 5 dari 6 provinsi tersebut

Partai pengusung untuk paslon urut 2 ini yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora dan Parta Garuda.

KIM hanya kalah di provinsi Jawa Tengah, kerana terdapat koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Koalisi tersebut terdiri dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hanura. Sedangkan untuk partai koalisi pengusung pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar tidak unggul sama sekali dalam seluruh lumbung utama suara.

Adapun anggota partai koalisi tersebut terdiri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Ummat dan Partai Nasdem.

2. Jawa Barat Adalah Barometer yang Menentukan Kemenangan Capres dan Cawapres
Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah pemilih hak suara paling tinggi dalam kontestasi politik nasional. Maka dari itu, daerah yang menjadi basis massa masing-masing paslon capres-cawapres 2024 paling potensial adalah Jawa Barat.

memiliki persentase
Capres-Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Foto: Instagram @aniesbaswedan

Total pemilih di tanah Pasundan berdasarkan data dari KPU yaitu mencapai 17,43% dari total pemilih Pemilu 2024. Lalu bagaimana peta suara untuk masing-masing koalisi partai pengusung dalam Pemilu 2024 di Jawa Barat berdasarkan hasil dari dua pemilu terakhir?

Motor utama yang menggali banyak suara di tanah Pasundan berasal dari Partai Gerindra dan Partai Golkar yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dukungan suara semakin bertambah setelah Gubernur Ridwan Kamil dan kader Partai Golkar sebagai komandan juru kampanye.

Berdasarkan dua pemilu terakhir, suara Jawa Barat dikuasai oleh kedua partai tersebut bahkan di tahun 2019 mendapatkan lebih dari separuh suara. Disisi lain, KPP juga memiliki potensi tambahan dukungan suara dengan memanfaatkan suara dari PKS.

Dalam pemilu terakhir, terjadi peningkatan suara nyaris dua kali lipat. Total suara yang diperoleh dari koalisi partai lainnya juga menjadikan pasangan ini menempati posisi kedua dengan mendapatkan suara 26,2%.

Berbeda dengan koalisi yang mengusung Ganjar-mahfud MD, justru basis kekuatan massa di Jawa Barat tercatat terus alami penurunan. Bahkan dalam Pemilu 2019, suara yang didapatkan hanya 19,19%.

3. Pertarungan Sengit Ketiga Paslon Capres-Cawapres di Jawa Timur
Target daerah yang menjadi basis massa masing-masing paslon capres-cawapres 2024 untuk dioptimalkan yaitu ada Jawa Timur. Karena provinsi ini menjadi daftar pemilih tetap paling banyak kedua yang terdapat di Pulau Jawa.

Paslon nomor urut 1 sejauh ini telah memperoleh dukungan dari sejumlah pondok pesantren di Jawa Timur seperti Ponpes Lirboyo Kediri. Selain itu, basis suara yang cukup solid juga didapatkan karena Cak Imin sendiri asalnya dari Jombang.

cukup solid
Capres Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Instagram @Ganjarpranowo

Dalam Pemilu 2019 lalu, PKB juga menempati posisi runner up di Jawa Timur. Lalu untuk paslon nomor urut 2 mendapatkan dukungan tambahan dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang ditunjuk menjadi juru kampanye nasional.

Lebih dulu, Emil Dardak telah memberikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres ini. Tidak hanya itu saja, tokoh lainnya yang turut memberikan dukungan suara yaitu Susilo Bambang Yudhoyono yang berasal dari Pacitan. Sementara itu, pasangan nomor urut tiga juga memiliki basis suara yang cukup solid di Jawa Timur.

Mahfud MD selaku cawapres berasal dari Madura. Pasangan ini juga didukung oleh Yenny Wahid yang merupakan putri Gus Dur. PDIP juga menjadi pemenang dalam Pemilu 2019 lalu. Namun hasil survei yang dilakukan LSI, elektabilitas Prabowo-Gibran menempati posisi paling atas yaitu 46,7% disusul dengan Ganjar-Mahfud MD sebesar 26,6%, dan posisi terakhir Anies-Cak Imin sebesar 16,2%.

4. Dinamisme Dukungan Suara di DKI Jakarta
DKI Jakarta menjadi daerah yang menjadi basis massa masing-masing paslon capres-cawapres 2024 paling dinamis. Hasil perolehan suara pada pemilu 2014 dan 2019 di DKI Jakarta terbanyak diraih oleh PDIP.

Pada Pemilu 2019, suara dukungan dari PDIP sebenarnya mengalami penurunan menjadi 24, 42%. Namun hasil tersebut masih membuat partai tersebut menempati posisi paling atas di Ibu Kota. Melihat koalisi Pemilu 2024, suara koalisi yang diperoleh PDIP pada Pemilu 2014 memang sangat mendominasi. Sedangkan koalisi yang mengusung Prabowo-Gibran menempati posisi kedua dengan perolehan suara 33,95% dan Anies-Cak Imin hanya memperoleh 20,62%.

Namun posisi menjadi sangat berbeda apabila melihat jumlah suara yang diperoleh pada Pemilu 2019. Dalam hal ini, KIM akan menempati posisi pertama dengan perolehan suara 44,06%. Popularitas Anies juga turut mendongkrak perolehan suara PKS karena popularitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, dengan catatan suara sebanyak 26,4%. Sedangkan PDIP unggul tipis dan mengumpulkan suara sebanyak 27,15%.

5. Dominasi Prabowo di Sumatera Terancam dalam Pemilu 2024
Daerah yang menjadi basis massa masing-masing paslon capres-cawapres 2024 dengan dukungan paling besar di luar Pulau Jawa adalah Sumatera. Dalam dua kali pemilu, Prabowo Subianto selalu mendominasi dukungan suara dari sebagian besar provinsi di Pulau Sumatera.

Prabowo
Capres Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabumig Raka. Foto Instagram @prabowo

Jika melihat hasil Pemilu 2019, tercatat bahwa Prabowo memperoleh kemenangan di 6 dari 8 provinsi di Pulau Sumatera. Namun perlahan dominasi ini mulai terancam dengan adanya calon presiden Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan. Walaupun umumnya di wilayah ini masih dikuasai oleh Prabowo apabila melihatnya dari sisi elektabilitas, namun hasilnya diperoleh selisih yang sangat tipis dengan Anies-Cak Imin.

Hasil survei yang dilakukan oleh CSIS (Centre for Strategic and International Studies) didapatkan hasil bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran adalah 36,5%, Anies-Cak Imin 34,4% dan Ganjar-Mahfud MD hanya 14,4%.

Itulah informasi peta persebaran daerah yang menjadi basis massa masing-masing paslon capres-cawapres 2024, untuk 6 provinsi yang menjadi lumbung utama suara. Walaupun belum bisa dikatakan hasil tersebut solid, namun bisa menjadi sedikit gambaran basis suara setiap paslon di daerah. (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.