Diskursus Network, Jakarta-Harapan PKS merapat ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran, nampak harus menunggu persetujuan partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung pasangan ini sejak pemilu Presiden kemarin.
Sufmi dasco, Ketua Harian Partai Gerindra mengakui, Gerindra masih mengkaji dan melakukan komunikasi terkait partai-partai yang ingin bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dasco meminta masyarakat bersabar karena masih terlalu dini untuk berbicara apakah Gerindra akan menolak atau menerima hasrat partai yang hendak bergabung dalam kabinet Prabowo.
“Saat ini masih dalam pengkajian dan komunikasi, baik dengan partai yang akan masuk maupun dengan partai yang sudah masuk,” tegas Dasco
Baca Juga: Presiden PKS Bertemu Ketua Umum Partai NasDem Demi Kepentingan Bangsa
Sinyal PKS Gabung Ke Prabowo-Gibran
Sebelumnya pada hari Sabtu (27/04), Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi memberikan sinyal PKS siap bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurut Sekjen PKS setelah dua periode berada di luar pemerintahan kali ini partainya ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia.
“Ini kan sudah selesai acara, ke depan ini kita ingin berbuat untuk bangsa ya, kita kan sudah pengalaman dua periode kemarin di luar,” ungkap Aboe Bakar seusai halal bihalal PKS hari Sabtu (27/04).
Lebih jauh Aboe mengatakan keputusan berkoalisi atau oposisi sama-sama positif, karena PKS ingin berbuat lebih baik bagi negeri ini, selain itu PKS karena pernah berada di dalam maupun di luar pemerintahan.
“Kita juga ingin berbuat lebih maksimal dan kita siap menyiapkan kader-kader PKS yang maksimal, yang positif, baik, dan profesional, untuk berkontribusi,” kata Aboe.
Sekjen PKS ini mengakui partainya terus menjalin dialog dengan kubu Prabowo. Meski demikian, dia belum bisa memastikan kapan pertemuan antara Prabowo dan PKS dapat berlangsung.
Aboe yakin, PKS dan Prabowo memiliki hubungan yang baik, karena PKS sudah dua kali mengusung Prabowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2014 dan 2019. (DN-Kabs)
Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network MelaluiGoogle News
