Ribuan Aktivis 98 dan Mahasiswa Ziarah ke Makam Korban Penembakan Tragedi 1998

oleh -0 Dilihat
aktivis
Ribuan aktivis 98 dan mahasiswa ziara ke makam korban penembakan tragedi 1998 (DN-P)

Jakarta – Ribuan Aktivis 98 bersama para mahasiswa lintas generasi tegak lurus reformasi lakukan ziarah ke makam 2 mahasiswa Trisakti yang tewas sebagai pejuang reformasi di Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (01/02/2024) siang.

Ziarah ini sengaja dilakukan jelang kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) pada 14 Februari mendatang. Selain mendoakan, ratusan aktivis dan mahasiswa ini membacakan petisi tegak lurus reformasi.

Kordinator aksi ziarah makam pahlawan reformasi Benny Ramdhani mengatakan, selain mendoakan almarhum, ziarah ini sebagai pengingat bahwa perjuangan reformasi belum usai. Benny juga menuntut kepada pemerintah agar segera menyeret dan mengadili dalang dari peristiwa penembakan dan hilangnya sejumlah aktivis mahasiswa yang terjadi pada tahun 1998 lalu, saat penumbangan rezim orde baru.

“Kami aktivis 98 plus senior-senior kita di angkatan 78, 80 ya bergabung untuk menyatakan dan memberi pesan pada negara bahwa perjuangan reformasi belum tuntas dan karena belum tuntasnya perjuangan itu, perjuangan yang melahirkan kawan-kawan kita yang menjadi martir perjuangan demokrasi perjuangan reformasi harus mempertaruhkan nyawanya dan keluarganya hingga hari ini bahkan sangat merindukan kehadiran anak-anaknya. bahkan mereka yang diculik dibunuh makamnya, jenazahnya,tidak pernah ditemukan oleh keluarganya kaum perempuan etnis tionghoa yang mengalami pemerkosaan masa ini belum dibayar oleh negara sebagai tanggung jawab sejarah, tanggung jawab konstitusi, untuk menyeret dalang pelaku kejahatan ham,”  kata kordinator aksi, Benny Ramdhani.

Baca juga: Pencarian Kuburan 13 Aktivis Yang Hilang Kembali Disuarakan

Benny juga mengingatkan kepada mahasiswa yang turut hadir dalam ziarah makam pahlawan reformasi agar selektif dalam memilih calon pemimpin negara yang mengikuti kontestasi pemilu 2024 mendatang bebas dari  kejahatan kemanusiaan.

“Prabowo misalnya,sudah jelas dinyatakan dalam keputusan dewan kehormatan perwira, melakukan tindak pidana perampasan kemerdekaan dan penculikan dengan memerintahkan satgas merpati dan satgas tim mawar. sudah jelas rekomendasi DPR sudah dilahirkan, rekomendasi Komnas HAM sudah dikeluarkan, negara kalah, negara bertekuk lutut, negara tunduk,”tegasnya.

Seperti diketahui, 4 Mahasiswa Trisakti yakni Elang Mulia Lesmana, Hafidhin Toyan, Hery Hartanto dan Hendrawan Sie tewas tertembak dalam aksi demonstrasi 12 Mei 1998 lalu, saat aksi menuntut turunnya Soeharto dari jabatannya sebagai presiden. Tidak hanya tertuju kepada Prabowo, para aktivis ini masih menuntut pengadilan hukum HAM kepada sejumlah nama lainnya.

“Sehingga tugas kita selain menuntut proses hukum pengadilan ham kepada Prabowo Subianto, termasuk Wiranto, yang satu sebagai panglima angkatan bersenjata republik indonesia, di negara kita yang hari ini mereka berkumpul dalam satu muara itu yang saya katakan jenderal-jendral kebelinger, yang dulu menghadiri Prabowo di sana ada Susilo Bambang Yudhoyono, disana Ada Agum Gumelar, disana Ada Wiranto, justru mereka bukan menjadi negarawan bukan pemimpin bangsa mereka pengkhianat reformasi, mendukung pelaku kejahatan HAM. Prabowo yang mereka adili yang dinyatakan oleh Prabowo telah melakukan terbukti sah melakukan penculikan kepada aktivis 98. nah ini alarm dan pesan dengan berkumpul untuk mengingatkan semua anak-anak bangsa, bahwa perjuangan yang melahirkan kawan-kawan kita yang menjadi martir perjuangan demokrasi, reformasi, meninggal akan terus kita lakukan sampai kapanpun, sampai ditemukannya keadilan atas nama keluarga korban,” pungkas Beny.

Selanjutnya, ribuan massa ini juga akan melanjutkan aksi kamisan di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat untuk menyuarakan penuntasan kasus pelanggaran HAM di Indonesia. (DN-P)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.