Pakar Komunikasi Sebut Tidak Etis Gibran Tuding Cak Imin Mencontek

oleh -0 Dilihat
pakar
Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing (Ilham)

Jakarta – Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing menyebut tudingan mencontek yang dilontarkan Gibran Rakabuming Raka terhadap Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pada debat keempat dinilai tidak etis.

Hal itu diungkapkan Emrus saat konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (23/1/2024).

Menurutnya, dalam konteks perdebatan diksi yang digunakan Gibran pada debat keempat dinilai telah merendahkan.

“Gibran mengatakan bahwa Muhaimin itu nyontek, tidak pas itu. Dalam konteks perdebatan, tidak boleh menganggap orang lain itu lebih rendah dari kita. Kita harus Egaliter atau sama,” kata Emrus.

Emrus menyebut, KPU tidak melarang calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) membawa catatan pada saat debat.

Baca juga: Soal Aksi Gibran Pada Debat Keempat, TPN: Minim Subtansi Ditambah Nihil Etika & Adab

“Padahal dalam suatu perdebatan boleh gak membawa catatan, boleh gak membawa data dan peraturan di KPU juga tidak melarang itu. Jadi makan komunikasi yang disampaikan ada yang disebut makna konotatif dan makna denotatif,” ungkapnya.

“Makna konotatif hakekat mana yang disampaikan, bahwa Muhaimin Iskandar nyontek, kan tidak bagus,” lanjutnya.

Emrus juga menyebut, pada debat keempat Cawapres nomor urut 2 tersebut juga terlihat membawa catatan.

“Bahkan Gibran pun saya perhatikan mencatat kok, ada pulpennya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Emrus mengatakan, diksi mencontek yang dilontarkan Gibran tidak pantas di pertontonkan saat debat formal.

“Ini adalah salah satu yang menurut saya tidak etis dipertontonkan dalam suatu debat formal,” pungkasnya. (Ilham)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.