Jakarta – Juru bicara tim pemenangan nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Chiko Hakim menyebut calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka minim substansi pada debat keempat.
Chiko menyebut, Gibran belum memiliki pengalaman, sehingga apa yang disampaikan dan dilakukannya pada debat keempat dinilai minim substansi.
“Performance Gibran dari yang debat sebelumnya sampai debat hari ini, dan saya konsisten dengan apa yang saya katakan sebelumnya, dia (Gibran) ingin menutupi dengan gaya-gaya bicara yang sangat minim substansi. Enggak bisa orang bicara menjadi expert karena dia pernah kuliah, tapi harus memiliki pengalaman dan bisa menjadi seorang pembelajar,” kata Chiko saat konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (23/1/2024).
Selain itu, lanjut Chiko, aksi Gibran pada debat keempat dinilai telah merendahkan Cawapres lainnya.
“Selain kosongannya substansi dan yang sedihnya lagi, kekosongan substansi itu ditambah dengan nihilnya etika dan adab. Itu di debat cawapres yang kedua, yang kita lihat betul-betul ya nihilnya etika dan adab,” ujarnya.
Menurutnya, aksi Gibran yang merendahkan lawan debatnya, tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang Cawapres.
“Sebagai Walikota dan sebagai calon wakil presiden Republik Indonesia, dia tidak memantaskan diri dengan jabatan itu. Itu yang akhirnya ini semua berefek ke dia (Gibran) dan yang dilecehkan itu justru dia, dia melecehkan dirinya sendiri dengan mencoba melecehkan orang lain dan melecehkan hal-hal yang melekat pada dirinya. Itu enggak pantas siapa yang dia lakukan sebagai seorang calon wakil presiden republik yang kita cintai ini,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, KPU RI menggelar debat keempat pemilihan presiden (Pilpres) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, pada Minggu (21/1/2024).
Debat keempat tersebut, mempertemukan tiga Cawapres yakni Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD.
Pada debat tersebut, mengusung tema soal pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. (Ilham)