Jakarta- Sebuah video viral memperlihatkan seorang pria yang sedang menunjukkan sajadah pembagian dari salah satu Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam video tersebut, sang pria menunjukkan jika sajadah yang digunakan untuk shalat malah dipakai sebagai alat kampanye dengan memperkenalkan diri sebagai Caleg, lengkap nama dan partai.
Meski tidak menyebut nama dan partainya, pria dalam video tersebut menyayangkan ada nama caleg yang menempel di sajadah.
Menurutnya hal tersebut kurang tepat sehingga para Caleg diminta untuk lebih selektif memilih alat kampanye.
“Ini contoh kalau misal kita mau kampanye tapi tidak tepat pada tempatnya. Ini sajadah di mana kalau kita sujud, kalau kita shalat mata kita memandang ke sini” ungkapnya.
Kejadian itu diunggah melalui akun tiktok @msetiawanutomo pada Sabtu (26/8/2023) dan viral di media sosial.
Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis menegaskan bahwa jangan menggunakan masjid sebagai tempat untuk kampanye politik.
Ia menjelaskan, masjid bisa digunakan untuk pengajian, edukasi dan tidak masalah juga untuk berbicara politik. Namun ia, mengimbau jangan kampanye politik di masjid.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi konflik yang terjadi di masjid. Menurutnya, masjid harus dijaga kesuciannya. (Red DN)
