Gunungapi Ruang Meletus, Status Kembali Naik Level IV ‘Awas’

oleh -0 Dilihat
gunungapi ruang
Gunungapi Ruang Kembali Erupsi Pada Selasa (30/04) Dinihari Dengan Melontarkan Lava Pijar dan Kolom Abu Setnggi 2000 meter (Sumber BNPB)

Diskursus Network– Gunungapi Ruang di Pulau  Ruang Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara Kembali erupsi sejak Senin (29/04) malam hingga Selasa (30/04) dini hari.

Akibatnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali menaikkan status Gunung api Ruang menjadi level IV atau ‘Awas’ per hari ini, Selasa (30/4) pukul 01.30 WITA.

Sebelumnya pada tanggal 22 April 2024, status Gunungapi ini sempat turun menjadi level III atau waspada.

Namun akibat erupsi terbaru yang menyemburkan kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari atas puncak yang disertai suara gemuruh dan gempa yang dirasakan secara terus menerus, maka status Gunung Api Ruang kembali dinaikan.

Dalam rilis Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatin) BNPB, hingga saat ini hasil pengamatan masih menunjukkan terjadinya proses peretakan batuan disertai migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan.

Selain itu suara gemuruh yang cukup kencang terdengar dari Pulau Tagulandang saat Gunungapi Ruang kembali bererupsi, hujan batu dan kerikil juga kembali terjadi dengan cakupan yang lebih luas jika dibanding dengan erupsi yang terjadi pada 17 April 2024 lalu.

Baca Juga: Akibat Erupsi Gn. Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Tutup

Menurut Abdul Muhari Kepala Pusdatin mengungkapkan posko Tanggap Darurat yang didirikan di Desa Apengsala dengan radius 7 kilometer di luar Kawasan Rawan Bencana (KRB) pun terdampak oleh hujan batu dan kerikil ini.

“Demi alasan keamanan dan keselamatan, jaringan listrik di Pulau Tagulandang telah dipadamkan. Sinyal telekomunikasi lemah sehingga hal itu sedikit menjadi kendala koordinasi di lapangan”, jelas Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya Selasa (30/04).

BNPB merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunungapi Ruang dan pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif.

Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai diminta mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami akibat material erupsi yang masuk kelaut. (DN-Kabs)

Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.