Polres Imbau Masyarakat Tidak Termakan Informasi “Hoax” Aktivitas GAK

oleh -0 Dilihat
Ativitas GAK yang ditinjau secara langsung oleh Satpolair Polres Lampung Selatan, Minggu (30/1/2023) (Ist)
Ativitas GAK yang ditinjau secara langsung oleh Satpolair Polres Lampung Selatan, Minggu (30/1/2023) (Ist)

Lampung Selatan – Polres Lampung Selatan menghimbau masyarakat untuk tidak termakan berita “Hoax” aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK), sebab telah banyak beredar informasi atau gambar “Hoax” di media sosial tentang aktivitas gunung purba tersebut.

Kasatpolair Lampung Selatan Iptu Fathul Arif menyatakan, telah meninjau secara langsung ke lokasi perairan GAK, untuk mengamati aktivitas GAK yang sedang aktif.

“Teramati kepulan asap berwarna putih kelabu mengarah ke arah timur terlihat jelas kolom abu dengan intensitas tebal,” ucapnya pada Senin (30/1/2023).

Dalam perjalanan diperairan antara Pulau Sebesi dan Gunung Anak Krakatau terlihat jelas kepulan asap keluar dari gunung tersebut.

“Kemudian sambil berpatroli menyisir dalam perjalanan bertemu dengan para nelayan yang sedang memancing ikan, memberikan himbauan agar para nelayan menjauh dari gunung anak krakatau Radius 5 km dari kawah yang sedang aktif demi ke amanah bersama,” ungkapnya.

Satatus GAK saat ini Level III, sehingga diminta seluruh masyarakat yang beraktifitas di dekat GAK untuk menjaga jarak dengan radius lima kilometer dari kawah aktif.

Sebelumnya diketahui, Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, saat dihubungi dari Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung mengatakan bahwa erupsi masih terjadi pada Jumat (27/1) siang hingga malam ini.

PVMBG mencatat erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada Jumat, tanggal (27/01/2023) pukul 13.12 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 350 mm di atas puncak, dan dari permukaan laut kurang lebih 507 m kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tipis hingga condong ke arah timur laut.

Erupsi selanjutnya terjadi pukul 21.35 WIB dengan kolom abu tidak teramati, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 38 detik, sinar api teramati hingga kurang lebih 200 meter.

Gunung Anak Krakatau pada pukul 21.44 WIB kembali mengalami erupsi, namun tinggi kolom abu tidak teramati, sinar api terlihat tinggi lebih kurang 150 m.

Pada pukul 23.28 WIB Gunung Anak Krakatau kembali erupsi, namun kolom tinggi abu tidak teramati, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 60 mm dengan durasi dua menit sembilan detik.

Tercatat selama bulan Januari ini, Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda Lampung mengalami erupsi sebanyak 31 kali, dan menjadi yang teraktif di Indonesia.

PVMBG menyarankan masyarakat, pengunjung, wisatawan, maupun pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif gunung api tersebut, yang statusnya Siaga (Level III). (Roy)

Baca : BMKG Prakirakan Bandar Lampung Lampung Akan Diguyur Hujan Ringan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.