Jakarta – Pakar hukum tata negara sekaligus anggota tim hukum nasional AMIN, Refly Harun menyebut soal Presiden Jokowi akan gabung partai Golkar serupa dengan proses masuknya Kaesang Pangarep ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Hal itu diungkapkan Refly saat menghadiri pembentukan Spektrum Oposisi Terpimpin (SPOT) di Jakarta Selatan, pada Senin (4/03/2024).
Refly menyebut, isu soal Presiden Jokowi akan mengambil kepemimpinan di Partai Golkar bisa saja terjadi, lantaran Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Adies Kadir yang mengaku senang dengan kehadiran Jokowi.
“Saya dengar Wakil Ketua Umum Golkar sudah mengundang, dia katakan saya senang sekali katanya kalau Jokowi mau gabung Golkar. Kira-kira kan sama nasibnya dengan putranya Kaesang, cukup dua hari kan bergabung untuk mengontrol Partai (PSI) tersebut. Ya, mungkin tidak jadi Ketua Umum, tapi jadi Ketua Dewan Pembina dan lain sebagainya,” kata Refly.
Baca juga: Refly Harun Dukung Hak Angket, Fahri Hamzah Pilih Setia Dengan Gibran
Menurutnya, upaya pengambilan kepemimpinan Partai Golkar tersebut bisa dimuluskan oleh Menteri yang dipercaya oleh Presiden Jokowi maupun orang dalam Partai Golkar.
“Kan kita sudah baca di berita bagaimana Presiden Jokowi mau mengambil kepemimpinan Golkar, artinya kan akan ada upaya-upaya seperti itu ntah melalui Menterinya yang dia percaya atau orang dalam Golkar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Refly mengatakan, cara-cara tersebut dapat merusak demokrasi. Dirinya mengaku, akan terus bersuara untuk memperbaiki demokrasi.
“Nah cara-cara seperti ini kan sangat merusak demokrasi. Karena itu kami tidak ingin menjadi bagian dari orang yang diam saja, kita ingin terus bersuara. Kita ingin bersuara, bukan ingin melawan. Dan suara itu kita anggap lebih konstitusional dan lebih demokratis,” tegasnya.
“Besok kalau demokrasi itu sudah hilang, saya yakin gak ada lagi yang begini-begini (Konferensi Pers). Semua ruang-ruang Pers itu akan dikontrol,” pungkasnya. (Ilham)
