Jokowi Resmikan Pabrik Amonium Nitrat Senilai Rp 1,2 Triliun di Kaltim

oleh -0 Dilihat
Jokowi Resmikan Pabrik Amonium Nitrat Senilai Rp 1,2 Triliun di Kaltim
Presiden Jokowi saat meresmikan pabrik amonium nitrat PT Kaltim Ammonium Nitrate (KAN) di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim).

Jakarta- Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik amonium nitrat PT Kaltim Ammonium Nitrate (KAN) di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim). Pabrik dengan nilai investasi Rp 1,2 triliun ini merupakan proyek patungan PT Pupuk Kaltim dan PT Dahana.

Menteri BUMN Erick Thohir optimistis pabrik amonium nitrat yang diresmikan Presiden Joko Widodo hari ini akan meningkatkan produksi dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan serupa.

“Pabrik ini hasil kolaborasi grup BUMN yakni Holding DEFEND ID, dan Pupuk Indonesia. Ini bisa mengurangi impor amonium nitrat. Dari sebelumnya 21 persen kebutuhan nasional, turun 8 persen” kata Erick Thohir dikutip dari unggahan Instagramnya (29/2/2024).

Saat ini Indonesia masih perlu mengimpor amonium nitrat untuk memenuhi 21% kebutuhan nasional atau sekitar 120.000 ton. Menurut dia, produk yang dihasilkan di pabrik tersebut akan digunakan untuk memperkuat industri pertahanan dan industri pupuk.

Oleh karena itu, ia merekomendasikan agar Presiden memanfaatkan kunjungan kerja ke Australia di masa mendatang untuk mendorong perolehan fasilitas produksi bahan baku amonium nitrat. Eric mengatakan, hal ini untuk mendukung permintaan produksi pupuk bersubsidi yang akan meningkat dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton.

“Kita dorong terus Indonesia menjadi negara mandiri, sekaligus membuka sebanyak-banyaknya lapangan pekerjaan” katanya.

Pabrik ini berkapasitas produksi amonium nitrat 75 ribu ton per-tahun, dan asam nitrat sebesar 60 ribu ton per-tahun. Ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan bahan peledak dan pupuk nasional, serta memperkuat hilirisasi. (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.