Mengenal 6 Tokoh Ulama Sekaligus Pahlawan Kemerdekaan

oleh -0 Dilihat
Mengenal 6 Tokoh Ulama Sekaligus Pahlawan Kemerdekaan
Peran para ulama sekaligus pahlawan kemerdekaan RI turut mengambil bagian penting, dalam perjalanan sejarah Indonesia yang panjang untuk mendirikan NKRI

Jakarta- Peran para ulama sekaligus pahlawan kemerdekaan RI turut mengambil bagian penting, dalam perjalanan sejarah Indonesia yang panjang untuk mendirikan NKRI.Tidak hanya berjuang melalui jalur peperangan, namun juga pendidikan, diplomasi hingga dakwah.

Bentuk perjuangan dakwah yang dilakukan merupakan bagian dari proses untuk mempertahankan ideologi agama dan nasionalisme, sebagai perwujudan rasa cinta tanah air.

Peran dan kontribusi inilah yang telah meninggalkan jejak bersejarah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia serta memajukan umat serta bangsa. Penasaran siapa saja tokoh tersebut? Yuk cari tahu deretan tokoh ulama yang memiliki gelar pahlawan nasional pada ulasan berikut.

Berikut ini merupakan daftar tokoh ulama yang turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia:

1. KH Ahmad Dahlan
Tokoh ulama yang pertama yaitu KH Ahmad Dahlan. Beliau lahir pada tanggal 1 Agustus 1868 di Yogyakarta. KH Ahmad Dahlan merupakan pendiri Muhammadiyah. Sebelum mendirikan Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan memang sudah aktif di beberapa organisasi yang diikuti.

KH Ahmad Dahlan
Foto: Ilustrasi Canva

Salah satunya yaitu ada Sarekat Islam dan Budi Utomo. Dengan hadirnya Muhammadiyah juga lahirlah beberapa anak organisasi lainnya di medan sosial, contohnya yaitu seperti Aisyiyah untuk perempuan. Dan Hizbul Wathan. Tujuan dari pendirian Muhammadiyah yaitu sebagai wadah dalam melaksanakan misi, untuk untuk meningkatkan kesadaran akan pendidikan serta kepedulian terhadap masalah sosial.

KH Ahmad Dahlan meninggal pada tanggal 23 Februari 1923 di Yogyakarta. Beliau dimakamkan di Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta. Sebagai bentuk penghargaan jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dalam memajukan pendidikan dan sosial, pada tanggal 27 Desember 1961 beliau dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional.

2. KH Agus Salim
Kiprah Agus Salim sebagai ulama sekaligus pahlawan kemerdekaan tentu sudah diketahui oleh banyak orang. Beliau lahir pada tanggal 8 Oktober 1884 di Kota Gadang, Agam, Sumatera Barat. Tidak hanya menjadi pejuang, namun juga menjadi jurnalis, politisi hingga diplomat.

KH Agus Salim
Foto: Ilustrasi Canva

Di masa awal kemerdekaan, peran dari KH Agus Salim mempunyai pengaruh yang besar terutama dalam urusan diplomat. Awal mula perjalanannya yaitu menjadi anggota pada organisasi Sarekat Islam (SI).

Pada masa itu, organisasi tersebut merupakan salah satu yang memiliki jumlah massa paling besar. Kemudian pada tahun 1918, beliau turut berfokus untuk memperjuangkan hak-hak para buruh di Indonesia dengan mendirikan Persatuan Pergerakan Kaum Buruh.

Menjelang kemerdekaan Indonesia, beliau menjadi anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Selain itu juga tergabung ke dalam anggota Panitia Sembilan untuk menyusun naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. KH Agus Salim meninggal pada tanggal 4 November 1954 di Jakarta. Sebagai bentuk penghargaan atas pengabdiannya kepada bangsa dan negara, pada tanggal 27 Desember 1961 resmi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

3. KH Abdul Wahid Hasyim
KH Abdul Wahid Hasyim merupakan tokoh ulama sekaligus pahlawan kemerdekaan yang juga tergabung ke dalam anggota BPUPKI dan Panitia Sembilan. Ayah KH Abdul Wahid Hasyim merupakan pendiri dari Nahdatul ‘Ulama, yaitu Hadhratus Syaikh. Karena kepiawaiannya dalam berorganisasi membuat KH Abdul Wahid Hasyim ditunjuk sebagai Menteri Agama hingga tiga kabinet, yaitu pada masa kabinet Mohammad Hatta, M Natsir dan Sukiman.

KH Abdul Wahid Hasyim
Foto: Doc

Visi yang dimiliki beliau di bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia sangat jelas dan besar. Berkat kepemimpinannya yang energik inilah mampu melahirkan madrasah hingga perguruan tinggi islam di berbagai daerah. Maka dari itu, berkat jasa-jasanya beliau diberikan gelar penghargaan sebagai pahlawan nasional pada tanggal 17 November 1960.

4. KH Zainal Mustafa
KH Zainal Mustafa lahir di Tasikmalaya pada 1 Januari 1899. Bentuk perjuangan yang dilakukan untuk kemerdekaan Indonesia tidak hanya dilakukan melalui pemikiran dan pendidikan di pondok pesantren, namun juga melalui peperangan.

KH Zainal Mustafa
Foto: (Foto: K2KRS Kemsos.go.id)

Beliau merupakan pendiri dari Pondok Pesantren Sukamanah atau yang diartikan sebagai tempat suka berpikir. Pada periode 1940-1941, merupakan masa-masa dimana KH Zainal Mustafa intens berjuang melalui peperangan untuk melawan penjajah Belanda.

Dengan sifat tegas yang dimiliki dan pantang menyerah, beliau berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Namun perjuangannya harus terhenti pada tanggal 17 November 1941, karena tertangkap oleh tentara Belanda kemudian dipenjara di Sukamiskin.

Walaupun demikian, hal ini tidak menyurutkan semangat dan sikapnya setelah tentara Jepang berhasil menduduki Indonesia. Dengan tegas dan berani, KH Zainal Mustafa menentang segala bentuk penjajahan.

Lalu pada tanggal 25 Februari 1944, utusan tentara dari Jepang datang untuk meminta maaf namun beliau menolak bahkan membunuh utusan tersebut. Akibatnya, hal tersebut membuat marah tentara Jepang dan menjadi Pondok Pesantren Sukamanah menjadi sasaran serangan.

Akhirnya KH Zainal Mustafa berhasil ditangkap lalu dipenjara di Cipinang, Jakarta. Perjuangan KH Zainal Mustafa harus berhenti karena pada 25 Oktober 1944 di Ancol, Jakarta, beliau dihukum mati. Namun perjuangan dan semangatnya dalam membela bangsa Indonesia tetap dikenang, hingga akhirnya pada 6 November 1972 beliau dianugerahi gelar sebagai pahlawan nasional.

5. KH Hasyim Asy’ari
Ulama sekaligus pahlawan kemerdekaan selanjutnya yaitu ada KH Hasyim Asy’ari. Beliau merupakan pendiri dan pengasuh pondok pesantren Tebuireng Jombang. Perannya dalam memajukan pendidikan khususnya di bidang agama sangat besar. Bahkan hingga sekarang ini, beliau juga mempunyai andil yang cukup besar dalam memerangi dan melawan para penjajah. Kerena KH Hasyim Asy’ari merupakan soko yang mengeluarkan Resolusi Jihad.

KH Hasyim Asy’ari
Foto: Ilustrasi Canva

Resolusi Jihad sendiri merupakan cikal bakal dari lahirnya perjuangan para santri dalam melawan penjajah. Dalam fatwanya menyatakan anjuran untuk mengikuti perang kepada setiap orang dewasa yang berada pada radius 90 Km dari medan pertempuran. Berkat jasa dan kontribusinya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, beliau dianugerahi gelar sebagai pahlawan nasional pada tanggal 17 November 1964.

6. KH Mas Mansyur
KH Mas Mansyur juga menjadi ulama sekaligus pahlawan kemerdekaan dalam sejarah Indonesia. Lahir di Surabaya pada tanggal 25 Juni 1896. Beliau merupakan sosok ulama yang dikenal sebagai tokoh pembaharu Islam di Indonesia.

KH Mas Mansyur
Foto: Hidayatullah.com

Tergabung ke dalam salah satu anggota dari 4 Serangkai yang berisikan anggota Soekarno, Hatta dan juga Ki Hadjar Dewantara. Ayah KH Mas Mansyur merupakan Kiai Mas Ahmad yang berasal dari pesantren Sidoresmo Surabaya.

Di sinilah lingkungan awal bagi KH Mas Mansyur yang menjadi dasar dalam pembentukan karakternya. Kemudian pada masa remaja, beliau menimba ilmu hingga ke Al-Azhar, Mesir. Kemudian dilanjutkan ke Mekkah dan kembali ke Indonesia pada tahun 1915.

Setibanya di Indonesia beliau mulai aktif mengikuti berbagai organisasi. Peran penting yang pernah dilakukannya yaitu memimpin organisasi Muhammadiyah untuk periode 1937-1943. KH Mas Mansyur meninggal pada tanggal 25 April 1946 di Surabaya.

Atas kontribusi dan jasa yang diberikan kepada negara dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 26 Juni 1964, resmi dianugerahi sebagai pahlawan nasional. Itulah beberapa tokoh ulama sekaligus pahlawan kemerdekaan yang telah berjasa bagi bangsa Indonesia. Bentuk perjuangan yang dilakukan tidak hanya melalui pemikiran dan pendidikan, namun beberapa tokoh ulama di atas juga turut berjuang di medan perang untuk melawan penjajah. (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.