Jakarta- Juru bicara Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono penuhi panggilan penyidik subdit siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk diperiksa kembali sebagai saksi terkait pernyataannya yang menyebut aparat tak netral pada Pemilu beberapa waktu lalu.
Selain membawa beberapa barang bukti, Aiman Witjaksono menyebut masih berprofesi sebagi jurnalis pada saat menjadi narasumber pada saat konferensi pers yang digelar oleh TPN Ganjar-Mahfud dan seharusnya tidak diproses pidana.
Hal ini diungkapkan Aiman ke awak media pada Jumat (26/1/2024) saat datang bersama tim kuasa hukum guna memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai saksi terkait kasus.
“Saya di sini ingin menyampaikan dua hal yang pertama di tengah isu netralitas yang paling diperbincangkan selama proses pemilu kali ini justru malah saya yang menyampaikan kritik mengingatkan kok malah diproses pidana” katanya.
Aiman juga mempertanyakan hal yang disampaikan yang akhirnya dipidanakan, juga banyak diberitakan media massa nasional.
“apa yang saya sampaikan itu juga disampaikan secara persis bahkan lebih detail oleh sejumlah media massa nasional. Saya tunjukkan misalnya ini adalah Media Indonesia tanggal 10 november 2023, ini disampaikan kemudian ada lagi Media Indonesia juga 11 november 2023 berarti media-media ini menyebarkan berita bohong seperti yang dituduhkan kepada saya? tentu jawabannya kan tidak?” terang Aiman.
Olehnya itu, dirinya lagi-lagi mempertanyakan mengapa ucapannya berujung pidana.
“jadi kalau proses saya terus dilanjutkan itu menjadi pertanyaan meskipun secara, saya menjadi warga negara yang baik terus mengikuti proses hukum ini. Dan saya yakin juga para penyidik profesional menghadapi peristiwa ini bahwasanya ini kritik bukan seharusnya berujung kepada pidana” bebernya. (Pnd)
