Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, buka suara soal panelis debat ketiga dari Universitas Pertahanan (Unhan) yang diprotes calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari mengatakan, para panelis debat antara calon presiden (Capres) tersebut, diyakini memiliki kapasitas dan integritas akademik yang sesuai dengan tema debat ketiga.
“Soal panelis ya, bahwa panelis ini bisa berasal dari berbagai macam sumber atau kelembagaan. Tapi kami meyakini bahwa beliau beliau ini punya kapasitas, punya integritas akademik yang dijaga atau dipertahankan. Sehingga hal-hal yang berkaitan dengan panelis baik terkait keahlian atau institusi mana, lembaga mana itu sudah disampaikan dan dibicarakan terakhir dalam rapat antara KPU dengan pasangan calon dan televisi pada Kamis (4/1/2024),” kata Hasyim saat konferensi pers di kantor KPU RI, Jakarta, pada Jum’at (5/1/2024).
Menurutnya, pertanyaan dari para panelis juga nantinya akan melalui mekanisme undi secara bertingkat.
Baca juga: Imbas Pertanyaan SGIE Gibran Ke Cak Imin, KPU: Supaya Debatnya Efektif, Langsung To The Point!
“Jadi kalau ada 18 pertanyaan dan kesempatan untuk seperti itu, sudah pasti juga tidak semua pertanyaan akan diperoleh karena memperolehnya melalui mekanisme undi yang kita sama-sama tahu dilakukan secara transparan,” ungkapnya.
Sebelumnya , Cawapres nomor urut 1, Abul Muhaimin Iskandar mempersoalkan panelis yang berasal dari Universitas Pertahanan lantaran Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto merupakan Menteri Pertahanan.
Adapun dua penelis dari Unhan yakni, Kusnanto Anggoro (Pakar Keamanan Universitas Pertahanan) dan Laksamana TNI (Purn) Marsetio (KSAL 2012-2014 dan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan).
Diketahui, Debat ketiga yang akan mempertemukan 3 Capres yakni Anies Rasyid Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo akan digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (7/1/2024) pukul 19.00 WIB.
Pada debat ketiga ini, akan membahas tentang Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik, dan Politik Luar Negeri. (Ilham)
