Apa Itu Perdagangan Manusia? Modus dan Faktor Penyebabnya

oleh -0 Dilihat
Perdagangan Manusia
Perdagangan Manusia, (Foto: Canva)

Diskursusnetwork- Perdagangan manusia termasuk salah satu ancaman serius bagi Hak Asasi Manusia (HAM) di seluruh dunia yang seiring berjalannya waktu jumlah korbannya terus meningkat. Maka dari itu, ada banyak orang yang beranggapan bahwa fenomena ini harus segera diberantas oleh pihak berwajib.

Ada banyak modus dan faktor penyebab perdagangan manusia masih sering terjadi di beberapa negara, tak terkecuali Indonesia. Tidak hanya dapat dialami oleh anak-anak kecil dan para wanita saja, tapi kejahatan ini bisa dialami oleh siapa pun, sehingga mari kita mengenal modus dan penyebabnya!

Apa Itu Perdagangan Manusia?

korban kejahatan
Foto: Canva

Perdagangan manusia menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 adalah tindakan perekrutan, transportasi, pemindahan, atau penerimaan sebagian besar orang dengan ancaman kekerasan, penculikan, penangkapan paksa, penipuan, maupun penyalahgunaan kekuasaan.

Maka dari itu, tidak semua korban kejahatan ini memiliki kesadaran penuh atas persetujuannya. Ada lebih banyak korban yang menyetujui perjanjian tersebut, karena mereka sudah tidak tahan dengan kekerasan yang dialaminya. Jadi, bisa dibilang kejahatan ini menjadi ancaman serius bagi HAM.

Umumnya, seseorang atau sekelompok orang yang melakukan kejahatan ini memiliki tujuan untuk mengeksploitasi orang demi mendapatkan keuntungan yang besar bagi diri sendiri. Beberapa bentuk eksploitasi yang sering dialami oleh korban kejahatan ini adalah pelacuran, pengemis, dan lainnya.

Tidak hanya itu, ada beberapa korban eksploitasi juga yang harus menjadi pekerja migran secara ilegal, karena mereka dipaksa oleh pihak-pihak tertentu. Setelah memahami tentang apa yang dimaksud dengan perdagangan orang ini, sekarang mari kita mencari tahu tentang modus kejahatannya.

Modus Pelaku Jebak Korban Perdagangan Manusia

Harapan Gaji
Foto: Canva

Kejahatan ini semakin sering dibahas di Indonesia, karena jumlah korbannya tidak semakin menurun, melainkan semakin meningkat. Lalu, bagaimana bisa masih ada banyak orang yang tertipu dengan iming-iming pelaku tersebut? Sebab, ada banyak modus yang sering dilakukan oleh pelaku.

Aris Wibowo selaku Kasubdit V Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri AKBP pernah menyebutkan tentang beberapa modus yang sering dilakukan oleh pelaku untuk menjebak korbannya. Berikut adalah 5 modus pelaku saat hendak menjebak korban perdagangan orang:

1. Memberikan Harapan Gaji Besar kepada Korban

Gaji Besar
Foto: Canva

Tentu semua orang ingin mendapatkan gaji yang besar dengan pekerjaan yang tidak terlalu berat. Namun, sebenarnya semua pekerjaan akan memiliki tingkat risiko dan gaji yang sepadan. Jadi, jika ada oknum yang menawarkan gaji besar dengan pekerjaan yang tidak jelas, maka ini wajib diwaspadai.

Pasalnya, salah satu modus pelaku perdagangan orang dalam menjebak korbannya adalah dengan memberikan harapan gaji besar kepada orang-orang yang sedang mencari lowongan pekerjaan. Modus ini muncul akibat motif ekonomi yang sedang dialami oleh banyak korban.

2. Memanfaatkan Teknologi Informasi yang Semakin Canggih

Memanfaatkan Teknologi
Foto: Canva

Modus kasus perdagangan manusia yang selanjutnya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi yang semakin canggih sekarang ini. Dengan adanya media sosial seperti Instagram, Facebook, dan lain sebagainya, pelaku sering merekrut banyak korban dari media tersebut.

Bagaimana cara pelaku menjebak korban melalui media sosial seperti ini? Pelaku akan memasang iklan di berbagai platform dengan iming-iming bekerja di luar negeri dan gajinya lebih besar dari di Indonesia. Jadi, tak heran jika ada banyak orang yang tertipu dengan iklan ini.

3. Penyalahgunaan Dokumen Perjalanan

Penyalahgunaan Dokumen
Foto: Canva

Jika dibandingkan dengan beberapa modus pelaku yang sebelumnya, maka modus yang satu ini masih jarang diketahui oleh banyak orang. Sejak dulu sampai sekarang masih ada beberapa kasus pengiriman TKI ke luar negeri yang tidak dilengkapi dengan dokumen resmi seperti paspor dan visa.

Bahkan, ada beberapa orang yang rela memalsukan dokumen resmi dengan dalih kegiatan legal. Ini menjadi salah satu modus yang wajib diwaspadai, karena orang awam akan sulit mengenali dokumen asli dan palsu yang ditawarkan oleh pelaku.

4. Merekrut Anak-Anak Menjadi Pekerja di Jermal

Anak-Anak Menjadi Pekerja
Foto: Canva

Jermal merupakan tempat di mana banyak orang mencari ikan di daerah pantai. Pelaku dari kejahatan ini juga sering memakai modus perekrutan anak-anak di bawah umur untuk menjadi pekerja jermal yang ada di luar negeri. Namun, sebenarnya ini merupakan bentuk eksploitasi tidak langsung.

Jika dibandingkan dengan tenaga yang harus dikeluarkan selama bekerja di jermal ini, upah yang akan didapatkan cenderung sangat rendah. Tidak hanya itu, kondisi kerja di lingkungannya pun tergolong dapat mengancam kesehatan fisik, kesehatan mental, dan moral seseorang.

5. Memberikan Kontrak Kerja dalam Bahasa Asing

Kontrak Kerja dalam Bahasa Asing
Foto: Canva

Biasanya, modus ini sering dilakukan oleh para pelaku untuk menjebak korban eksploitasi seksual yang tidak memiliki kemampuan dalam memahami bahasa asing dengan baik. Untuk menjebak para wanita yang sedang mencari pekerjaan, mereka akan menawarkan gaji besar dengan kontrak kerja khusus.

Kontrak kerja ini akan ditulis dalam bahasa asing, seperti bahasa Mandarin, agar calon pekerja tidak bisa memahami isi dari kontrak tersebut. Kemudian, korban akan dikirim langsung ke tempat hiburan dewasa dan korban tidak bisa melakukan apa-apa, karena telah menandatangani kontrak.

Faktor Penyebab Perdagangan Manusia di Seluruh Dunia

Sebenarnya ada tiga alasan yang membuat seseorang akhirnya terjerumus ke dalam jurang kejahatan ini. Faktor penyebab dari kejahatan ini juga harus diketahui dengan baik, seperti modus pelaku yang telah kami sampaikan sebelumnya. Lantas, apa saja faktor penyebab dari kejahatan ini?

1. Faktor Kemiskinan

Faktor Kemiskinan
Foto: Canva

Penyebab paling besar dari terjadinya kasus perdagangan orang ini adalah karena faktor kemiskinan yang semakin meningkat di beberapa negara, seperti Indonesia. Sejak dulu hingga sekarang kemiskinan selalu menjadi fenomena sosial yang tidak kunjung usai.

Fenomena sosial ini bisa disebabkan oleh minimnya lapangan kerja, kurangnya pengetahuan mengenai dunia lingkungan kerja, dan beberapa faktor internal lainnya yang membuat orang-orang tidak bisa mendapatkan penghasilan yang sepadan dengan pengeluaran kehidupannya sehari-hari.

2. Mendapat Ancaman Kekerasan dari Banyak Pihak

Ancaman Kekerasan
Foto: Canva

Semua orang tentu akan semakin takut jika mendapat ancaman kekerasan dari banyak pihak. Maka dari itu, pelaku dari kejahatan ini akan mengancam para korban dengan kekerasan yang tidak kunjung selesai sebelum korban menyetujui kontrak yang diberikan oleh pelaku.

Tidak hanya dapat memberikan efek buruk terhadap kesehatan fisik seseorang, tapi ancaman kekerasan ini juga bisa menjadi beban psikologis dalam diri seseorang yang akan terus membekas. Biasanya, hal-hal seperti ini akan lebih sering dialami oleh korban wanita yang tidak berdaya.

3. Rendahnya Tingkat Pendidikan

Rendahnya Tingkat Pendidikan
Foto: Canva

Rendahnya tingkat pendidikan di sebuah negara juga bisa menjadi salah satu penyebab dari terjadinya kejahatan perdagangan orang ini. Dalam hal ini, pendidikan rendah tidak hanya bisa dibuktikan dengan tingkat ijazah yang dimiliki oleh seseorang, tapi lebih kepada ilmu dan wawasan dalam diri seseorang.

Sebab, dengan adanya ilmu dan wawasan yang luas, orang-orang tidak akan mudah tertipu dengan dokumen yang diberikan oleh pelaku.

Perdagangan manusia tidak hanya bisa dialami oleh anak-anak muda di bawah umur dan para wanita saja, tapi kejahatan ini juga bisa dialami oleh kaum laki-laki. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama memberantas kejahatan yang menjadi ancaman besar bagi HAM di Indonesia ini! (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.