Krusial! Erick Thohir Tekankan Perlindungan Laut Atasi Perubahan Iklam

oleh -0 Dilihat
Erick
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir cara Indonesia Night di OceanXplorer Research Vessel, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA)

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir menegaskan komitmen Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim. Erick menyampaikan perlindungan terhadap laut menjadi krusial dalam upaya mengatasi perubahan iklim.

“Kita tidak dapat melakukan mitigasi perubahan iklim tanpa aksi laut,” ujar Erick  dalam World Economic Forum (WEF) Ocean Pavilion at United Nations Framework Convention on Climate Change) COP28 (The 28th Conference of the Parties) UNFCCC COP28, Dubai, UEA, Kamis (30/11/2023).

Menko Marves Ad Interim mengatakan Indonesia merupakan penjaga lautan dunia dengan lebih dari 70 persen wilayah berupa lautan, perairan Indonesia merupakan rumah bagi sebagian besar terumbu karang, lamun, dan bakau global, yang dapat memulihkan setidaknya 17 persen karbon biru global.

“Laut mengatur iklim kita dan secara signifikan dapat menahan dampak terburuk perubahan iklim, dengan menyerap emisi karbon dioksida dan panas dari atmosfer yang disebabkan aktivitas manusia,” sambungnya.

Dikatakan  Menko Marves Ad Interim perubahan suhu laut mempengaruhi pola migrasi ikan dan mengganggu musim penangkapan ikan tradisional. Indonesia, sambung Erick, mengambil langkah konkret juga dalam mengatasi pencemaran ekosistem laut akibat plastik dan dapat merusak ekosistem laut.

“Untuk melindungi lautan dan keanekaragaman hayati lautnya, Indonesia telah menetapkan hampir 10 persen lautan sebagai kawasan perlindungan laut,” lanjut Erick.

Erick mengatakan pemerintah bahkan mengalokasikan 30 persen lautan Indonesia sebagai kawasan perlindungan laut pada 2045. Selain itu, Indonesia telah melaksanakan proyek restorasi terumbu karang untuk memitigasi dampak pemutihan karang dan hutan bakau sebagai sumber karbon biru penting yang dapat melindungi wilayah pesisir.

“Dunia akan mendapatkan manfaat dari 3,36 juta hektare hutan bakau kita dan 1,8 juta hektare padang lamun. Tak hanya itu, selain manfaat ekologis, ekosistem karbon biru juga dapat mendukung penghidupan pesisir,” ucapnya.

Erick mengatakan polusi plastik menjadi salah satu prioritas pemerintah lewat rencana aksi nasional penanganan sampah plastik di laut sejak 2019. Upaya tersebut berdampak signifikan dalam mengurangi kebocoran sampah plastik laut sekitar 36 persen pada akhir 2022.

“Dengan dukungan dari para mitra, kami optimistis dapat mencapai target pengurangan sebesar 70 persen pada akhir tahun 2025 dan polusi plastik near zero pada 2040,” sambung Menko Ad Interim.

Erick menyebut mitigasi perubahan iklim memerlukan upaya kolaboratif komunitas internasional. Erick mengapresiasi upaya kolaboratif WEF dan Indonesia pada agenda kelautan (Ocean20) dalam G20 dalam membangun platform kolaborasi multi pemangku kepentingan untuk mengatasi polusi plastik laut melalui kemitraan aksi plastik nasional, serta inisiatif baru mengenai pengelolaan karbon biru.

“Sekarang saatnya beraksi. Warisan kita bisa berupa ketahanan, tanggung jawab, dan komitmen untuk memelihara lautan, demi bangsa kita, dunia, dan generasi mendatang,” kata Menko Marves Ad Interim.

Baca jugaPresiden Ajak Wujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

Erick: Indonesia dan OceanX Sepakat Tingkatkan Potensi Kelautan Indonesia

Erick
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir saat menyambut delegasi dalam acara Indonesia Night (Istimewa)

Saat menyambut delegasi dalam acara Indonesia Night di OceanXplorer Research Vessel, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (30/11/2023), Pemerintah Indonesia melakukan kerja sama dengan OceanX.

Menko Marves Ad Interim menyampaikan kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan potensi kelautan di Indonesia. OceanX merupakan inisiatif eksplorasi laut yang didirikan Mark Dalio dan Ray Dalio yang merupakan salah satu pendiri Bridgewater Associates.

“Pemerintah Indonesia dan OceanX telah sepakat melakukan eksplorasi bersama pada tahun depan di Indonesia,” ujar Erick.

Erick menyebut eksplorasi ini akan mencakup banyak topik, seperti keanekaragaman hayati laut, karbon biru, penilaian stok ikan, pemetaan gempa, dan eksplorasi laut dalam. Erick optimistis eksplorasi ini dapat membuka potensi kelautan Indonesia.

Selain potensi kelautan, lanjut Erick, kerja sama dengan OceanX juga fokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya laut.

“Kami mengirim 15 siswa dari Azores ke Malta untuk mengikuti Program OceanX Young Explorer. Kami juga mengadakan kuliah umum di Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS),” ucapnya.

Tak hanya itu, untuk memperkuat kerja sama ini, Menko Marves Ad Interim juga mengajak pihak-pihak lain untuk terlibat dalam eksplorasi laut Indonesia guna mengungkap potensi laut yang belum tergali. Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia telah mentransformasi perekonomiannya.

Erick menyampaikan Indonesia mempunyai strategi konkret untuk berkembang melalui industrialisasi, dekarbonisasi, interkoneksi, digitalisasi, dan distribusi ekonomi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dan adil.

“Dengan strategi tersebut, kami yakin dapat menjadi negara berpendapatan tinggi dan salah satu dari lima perekonomian teratas di dunia pada 2045. Oleh sebab itu, kami mengundang seluruh mitra untuk menjadi bagian dari perjalanan kami mencapai visi 2045 yakni Indonesia Emas,” kata Erick. (DN)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.