DLH Bandar Lampung Dukung Program Satu Desa Satu Bank Sampah

oleh -0 Dilihat
Program bank sampah yang digulirkan oleh pemerintah Kota Semarang (ilustrasi)
Program bank sampah yang digulirkan oleh pemerintah Kota Semarang (ilustrasi)

Bandar Lampung – Tingginya sampah plastik di Provinsi Lampung membuat pemerintah setempat menggaungkan program satu kecamatan atau satu desa memiliki bank sampah untuk mengurangi limbang plastik.

Hal ini pun disambut baik olek oleh pemerintah kota maupun pemerintah kabupaten, salah satunya Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui dinas lingkungan hidup (DLH)  mendukung program DLH Provinsi Lampung.

“Kita akan berkoordinasi dengan pihak bank sampah dan Pemprov Lampung,” ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung, Budiman P Mega, Jumat (3/2/2023).

Sejauh ini, pemkot telah sering menjalin komuniasi dengan pihak bank sampah dan akan membantu mereka jika ada dananya.

“Saya bilang kalau ada yang kira-kira anggaran untuk menghibahkan barang kami bantu. Soalnya pada prinsipnya pemerintah kota bersyukur dengan adanya binaan bank sampah ini yang telah dilakukan oleh beberapa pemerhati sampah,” kata dia.

Budi menambahkan program bank sampah tidak ada anggarannya untuk di Kota Bandar Lampung. Tetapi DLH Bandar Lampung membantu melalui pembinaan saja. 

Meski tidak ada pendanaan terkait bank sampah, Budi mengklaim pihaknya akan berusaha membantu dalam segi pengajuan anggaran ke pemerintah, apabila pihak bank sampah memerlukan bantuan DLH Bandar Lampung.

“Misalnya bank sampah itu bilang pak kami memerlukan ini kira-kira bisa minta bantuan alat ini. Nah kami bisa bantu dan nanti kami usulkan,” kata dia.

Untuk diketahui, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung mentargetkan satu kecamatan atau desa di daerahnya memiliki bank sampah guna mengurangi limbah plastik.

“Timbulan sampah di sini dalam satu tahun itu berkisar 1,6 juta ton dan di dalam situ ada sampah plastik ataupun organik,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Emilia Kusumawati.

Ia mengatakan dari timbunan sampah per tahun itu yang bisa tertangani baru sebanyak 36 persen dari target 70 persen, sehingga dibutuhkan dorongan untuk meningkatkan penanganan sampah salah satunya sampah plastik.

“Cara penanganan yang dilakukan salah satunya dengan menumbuhkan bank sampah, dimana target satu kecamatan atau desa ada satu bank sampah. Sehingga sampah bisa dikelola tidak hanya di buang di tempat pembuangan akhir,” katanya.

Dia melanjutkan dengan tumbuhnya bank sampah dapat menggerakkan masyarakat dalam pemilahan sampah, sehingga timbulan sampah plastik pun dapat dikurangi.

“Sebelum masuk tempat pembuangan akhir seharusnya dipilah dahulu jadi sampah organik bisa dibuat kompos, eco enzyme, dan untuk sampah plastik bisa didaur ulang untuk diolah kembali oleh industri,” ucap dia.

Menurut dia saat ini di daerahnya telah ada 160 lebih bank sampah yang tersebar di 15 kabupaten dan kota.

“Yang sudah berdiri ada 160 lebih bank sampah di seluruh kabupaten dan kota, dan yang aktif melakukan pemilahan sampah ada 90 unit bank sampah,” ujar dia.

Ia menjelaskan pengolahan sampah plastik oleh bank sampah tersebut diolah menjadi paving block, briket, aneka kerajinan tangan, dan adapula yang dikirimkan ke industri untuk dilakukan pengolahan kembali.

“Selama ini skemanya ada beberapa pegiat lingkungan yang berfungsi sebagai bank sampah induk yang membina bank sampah di RT/RW. Sehingga pengelolaan sampah terutama sampah plastik akan dilakukan secara sistematis,” tambahnya.

Selain itu pihaknya juga bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan dalam pengelolaan sampah plastik, melalui skema pembukaan rekening bank bagi masyarakat yang memilah sampah plastik untuk diolah kembali.

“Jadi skemanya masyarakat yang melakukan pemilahan sampah plastik dibuatkan rekening bank, dan perusahaan mendanai kegiatan pemilahan. Sehingga nanti plastik hasil pemilihan akan di tampung perusahaan untuk diolah kembali. Adanya cara ini cukup efektif karena masyarakat lebih bergairah dalam melakukan pemilahan sampah,” ujar dia lagi. (Red)

Baca : Puspaga Wadah Konsultasi Keluagra Diperluas Hingga Desa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.