Pedagang Tempe di Bandar Lampung Keluhkan Tingginya Harga Kedelai

oleh -0 Dilihat
WhatsApp Image 2023 01 10 at 14.40.46
Kacang kedelai merupakan bahan baku untuk pembuatan tahu dan tempe, namun belakangan para pengrajin tempe mengeluhkan haganya yang dinilai sangat tinggi. (10/1/2023)

Diskursus Network – Kacang kedelai merupakan bahan baku untuk pembuatan tahu dan tempe, namun belakangan para pengrajin tempe mengeluhkan haganya yang dinilai sangat tinggi.

“Sudah masuk satu minggu harga kedelai di Kota Bandar Lampung tinggi, bahkan pengerajin seperti kami harus memutar otak agar harga tempe tidak naik meskipun harga bahan bakunya naik,” ungkap Jaria pengrajin tempe dipasar tradisional di Bandar Lampung, Selasa (10/1/2023).

Dia mengatakan, bahkan beberapa hari ini kedelai mulai langka dan dampak yang dirasakan sangat luar biasa bagi pedagang.

Untuk saat ini harga tempe masih normal dari Rp5.000 hingga Rp7.000 sesuai ukuran, Jaria tidak menaikan harga dagangannya agar konsumen tetap membeli dagangannya.

Sama halnya Margi mengungkapkan, tempe yang dijualnya ukurannya mengecil sedangkan harga masih normal.

“Ukurannya yang dipercil, harga tetap normal,” ungkapnya.

Sejumlah warga yang kerap mengkonsumsi tempe, mengeluhkan ukuran tempe yang mengecil dan untuk harga hanya sebagian pedagang yang naik.

“Ada pedagang tempt yang arganya naik, bisanya beli Rp2.000 saat ini Rp3.000. Tapi yang harganya tidak naik ukurannya kecil,” ungkap Nila sebagai pembeli tempe.

Sementara itu, diketahui berdasarkan data Perum Bulog Devisi Regional Lampung pada 2022 kebutuhan kedelai Lampung yang telah tersalurkan ke Puskopti di daerahnya berdasarkan tahapannya meliputi

Pada tahap pertama April 2022 dengan pagu sebanyak 4.568 ton telah terealisasi sebanyak 8,9 persen atau bila dikonversi ada 409 ton, lalu Mei pagu sebanyak 2.862 ton terealisasi 800 ton atau 27 persen.

Selanjutnya Juni nilai pagu 2.800 ton terealisasi sebesar 50 persen atau 1.450 ton, Juli dengan pagu 2.800 ton sudah terealisasi 1.180 ton atau 41 persen.

Lalu ditahap kelima pada Oktober pagu 2.000 ton realisasi 1.500 ton atau 75 persen, dan di November dari pagu 2.000 ton realisasi 870 ton. (Liting)

Baca : Sepanjang Tahun 2022, Penyeludupan 22.297 Ekor Burung Berhasil Digagalkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.