Lagi Cari Jodoh? 4 Daerah Ini Dikenal Dengan Mahar yang Tinggi

oleh -0 Dilihat
Lagi Cari Jodoh? 4 Daerah Ini Dikenal Dengan Mahar yang Tinggi
Di Indonesia, praktik mahar dalam pernikahan bervariasi secara signifikan tergantung pada adat istiadat, budaya, dan tradisi setempat.

Jakarta- Di Indonesia, praktik mahar dalam pernikahan bervariasi secara signifikan tergantung pada adat istiadat, budaya, dan tradisi setempat. Mahar, yang dikenal juga dengan “mas kawin” di beberapa daerah, merupakan sejumlah harta yang diberikan oleh mempelai pria kepada mempelai wanita sebagai bagian dari prosesi pernikahan.

Besaran dan bentuk mahar sangat dipengaruhi oleh adat, sosial ekonomi, dan kadang-kadang bisa mencerminkan status sosial keluarga.

Beberapa daerah mungkin terkenal dengan mahar yang relatif tinggi atau bentuk mahar yang unik, namun perlu diperhatikan bahwa praktik ini bisa sangat beragam bahkan di dalam satu daerah tersebut, bergantung pada keluarga dan kesepakatan antara kedua belah pihak.

Daerah dengan Mahar yang tinggi

1. Aceh
Dikenal dengan adat pernikahan yang kuat dan mahar yang terkadang melibatkan harta benda bernilai seperti emas, uang, atau barang berharga lainnya. Namun, besaran mahar bisa berbeda-beda tergantung pada kesepakatan dan kondisi ekonomi keluarga.

2. Bugis dan Makassar (Sulawesi Selatan)
Pernikahan adat Bugis dan Makassar terkenal dengan prosesi yang rumit dan mahar yang disebut “ujung”, yang bisa berupa uang, emas, atau barang berharga lainnya. Tradisi dan negosiasi keluarga sangat mempengaruhi jumlah mahar.

3. Minangkabau (Sumatera Barat)
Dalam adat Minangkabau, mahar (disebut juga sebagai “dulang”) bisa terdiri dari emas, uang, dan barang-barang lainnya. Adat Minangkabau juga unik karena menganut sistem matrilineal, di mana harta diturunkan melalui garis ibu.

4. Batak (Sumatera Utara)
Pada pernikahan adat Batak, mahar atau yang dikenal sebagai “sinamot” bisa meliputi uang, emas, kain adat, dan barang-barang berharga lainnya. Besaran sinamot bisa mencerminkan status sosial keluarga.

Penting untuk dicatat bahwa mahar bukanlah “harga” atau “pembelian” seorang istri, melainkan lebih merupakan simbol penghargaan dan bentuk penyerahan tanggung jawab dari pihak pria kepada pihak wanita. Di banyak daerah, besaran mahar ditetapkan agar tidak memberatkan salah satu pihak dan lebih menekankan pada nilai simbolis dan keberkahan pernikahan.

Informasi spesifik mengenai daerah dengan mahar tertinggi bisa sangat variatif dan berubah dari waktu ke waktu, tergantung pada banyak faktor termasuk kondisi ekonomi dan perubahan dalam adat atau kebiasaan sosial. (Red DN)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.