Wow, Harga Kepiting Rajungan di Lampung Timur Tembus Rp100 ribu/kg

oleh -5 Dilihat
IMG 20220219 WA0004 1
Harga kepiting rajungan di Lampung Timur mengalami peningkatan harga menjadi Rp100 ribu per kilogram di tengah musim tangkap, sebelumnya harganya Rp50.000 - Rp60.000 per Kg.

Lampung Timur- Harga rajungan di Kabupaten Lampung Timur mengalami peningkatan harga menjadi Rp100 ribu per kilogram di tengah musim tangkap, sebelumnya harganya Rp50.000 – Rp60.000 per Kg.

“Harga kepiting rajungan di tingkat nelayan pada Januari ini, mencapai Rp100 ribu per kilogram. Hal ini jadi berkah untuk nelayan sekitar,” ujar seorang nelayan jaring kepiting rajungan, Kusnadi di Desa Margasari, Lampung Timur, Sabtu.

Ia mengatakan, di tahun sebelumnya harga rajungan hanya berkisar Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram dengan jumlah tangkapan yang sedikit.

“Kalau sekarang, harga kepiting rajungan Rp80 ribu sampai Rp100 ribu per kilogram, isinya campur, ada yang ukuran kepiting besar dan sedang. Tangkapan juga melimpah,” katanya.

Menurut Kusnadi, selain tangkapan kepiting rajungan yang sedang melimpah, hasil tangkapan lainnya pun tengah melimpah.

“Tahun ini selain rajungan, nelayan penangkap cumi juga lagi banyak,” sebutnya.

Selain peningkatan harga jual rajungan, para nelayan juga mengalami peningkatan jumlah tangkapan akibat datangnya musim angin barat.

“Sekali melaut, seorang nelayan bisa mendapat rata-rata 10 sampai dengan 20 kilogram,” kata nelayan rajungan lainnya, Kasmin.

Menurut dia, pada musim angin barat tahun lalu, hasil tangkapan nelayan sekitar hanya sedikit, berkisar 2 kilogram sampai 5 kilogram sekali melaut, namun pada musim angin tahun ini, bisa memperoleh puluhan kilogram.

“Karena menjelang awal tahun hujan turun merata jadi rajungan banyak, sebab hal itu berdampak langsung pada perkembangan kepiting rajungan di zona tangkap kepiting, dan saat ini harga jualnya pun lumayan naik,” katanya.

Dengan melimpahnya tangkapan serta meningkatnya harga jual tersebut juga berdampak positif pada ketersediaan pasokan rajungan bagi pelaksanaan ekspor.

Aan, seorang pengepul kepiting rajungan menyebutkan, rajungan merupakan komoditas ekspor, sehingga kepiting rajungan yang dibeli dari para nelayan akan diolah terlebih dahulu di miniplan (tempat pengolahan kepiting rajungan) untuk diambil dagingnya.

“Setelah pengolahan lalu dijual kembali dalam bentuk daging ke pabrik-pabrik pengolah kepiting rajungan di wilayah Jawa, untuk di ekspor ke luar negeri salah satunya Amerika Serikat,” ujarnya

Berdasarkan dara BKIPM pada Januari hingga Agustus 2021 volume ekspor perikanan Lampung tercatat nilai total ekspor perikanan mencapai Rp1,7 triliun, dengan total volume 12.207.748 ton, dan frekuensi ekspor 1.117 kali.

Dan dari lima komoditas perikanan yang menjadi andalan, rajungan berkontribusi menyumbang nilai ekspor sebesar Rp173 miliar dengan volume ekspor mencapai 576 kilogram. (Red, DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.