Bandar Lampung – Sejumlah masyarakat Kota Bandar Lampung mulai mengeluhkan kelangkaan minyak goreng satu harga yang dibandrol Rp14.000 per liter di ritel modern.
Padahal program minyak goreng satu harga ini sudah berjalan atau didistribusikan ke ritel modern sejak seminggu lalu.
“Sudah satu minggu ini minyak goreng kosong, setiap ke ritel modern selalu tidak ada stok,” ungkap Sri warga Kelurahan Bumi Kedamaian, Jumat (28/1/2022).
Sejak diberlakukannya program ini, diungkapkannya minyak goreng dengan harga Rp14.000 per sangat langka didapatkan.
Dia mengharapkan ada kebijakan pemerintah yang lebih baik lagi, sebab jika program ini diteruskan makin lama masyarakat masak tidak pakai minyak goreng.
Hal senada disampaikan Umi warga Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran yang beberapa hari ini sulit dapatkan minyak goreng.
“Saya sempat dapat diawal-awal tapi makin hari, makin sulit,” kata dia.
Programnya baik, tapi ke masyarakatnya kurang baik sebab tidak ada pengawasan langsung dari pemerintah setempat.
Pengelola ritel modern, Nova mengatakan sudah tiga hari tidak ada stok minyak goreng, padahal sudah pesan.
“Sudah tiga hari kami kekurangan stok barang, padahal sudah pesan,” kata dia.
Dia mengatakan, prilaku masyarakat pula yang membuat minyak goreng langsung habis, seharusnya tidak perlu membeli banyak sebab program dari pemerintah ini berkelanjutan.
Ia melanjutkan, saat ini diberlakukan pembelikan satu orang satu liter, sehiangga semua orang kebagian. (Red, DN)
