Pringsewu – Kepala Pekon Ambawara Induk Alhuda mengatakan, persoalan banjir di Kecamatan Ambarawa bukan persoalan baru sebab sejak Bendungan Way Gatel yang selesai dibangun pada 2018 lalu, kejadian banjir merupakan rutinitas tahunan bagi petani di Kecamatan Ambarawa.
“Musim hujan kali ini dampaknya luar biasa. Ratusan hektar tanaman padi milik petani di beberapa pekon di Kecamatan Ambarawa terendam banjir,” kata dia, saat rapat dengar pendapat bersama Komisi 2 dan 3 DPRD dengan Dinas Pertanian dan Dinas PU, Senin (24/1/2022).
Menurutnya, perubahan konstruksi pada bendungan menjadi penyebab terjadinya banjir di Kecamatan Ambarawa. “Dari dulu sudah ada bendungan, tapi cuma satu pintu dan lintasan. Semenjak dibangun, konstruksi berubah. Sekaran ada 8 pintu dan lintasannya terlalu tinggi,” katanya.
Senada dengannya, Rohmat, Kepala Pekon Ambarawa Timur mengungkapkan jika tidak segera dilakukan normalisasi sungai dan bendungan, dikhawatirkan akan terjadi banjir yang lebih parah. Terlebih, baru saja memasuki awal musim hujan, banjir sudah merendam ratusan hektar lahan sawah yang mengakibatkan petani merugi sampai miliaran.
“Banjir sudah biasa. Bukanya durasi banjir menurun. Setelah dibangun bendungan yang baru, banjir yang merendam sawah-sawah petani sudah lima hari belum juga surut,” katanya. (Kontributor-Anton)
Baca : Sedang Meliput, Dua Wartawan Ini Diintimidasi Satpam Kantor BPN