Desa Jatiluwih Bersiap Memukau Delegasi di World Water Forum ke-10

oleh -0 Dilihat
desa jatiluwih
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, dalam kunjungannya ke Desa Jatiluwih (Marves)

Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengumumkan kesiapan Desa Jatiluwih, Kabupaten Tabanan, Bali, dalam memamerkan sistem pengelolaan air berbasis kearifan lokal pada kunjungan delegasi World Water Forum ke-10 yang akan berlangsung bulan ini.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, dalam kunjungannya pada 3 Mei, menyatakan bahwa desa ini sudah siap menerima kunjungan internasional, dengan beberapa spot menarik telah dipersiapkan untuk ditunjukkan. “Dengan keunikan sistem subak yang diakui UNESCO, Jatiluwih memantapkan posisi Indonesia dalam kepemimpinan global dalam pengelolaan air,” ungkap Sandiaga sesuai pernyataan tertulis yang dibagikan oleh Humas Kemenko Marves pada Minggu (05/05/2024).

Subak, sistem irigasi tradisional yang digunakan dalam bercocok tanam padi di Bali, adalah salah satu daya tarik utama di Jatiluwih yang merupakan Warisan Budaya Dunia sejak 2012. Desa ini tidak hanya menawarkan keindahan rice terrace yang memukau tetapi juga aktivitas trekking yang menarik bagi para wisatawan.

Baca juga: 10 Tradisi Kuno dan Unik di Perayaan Imlek Tiap Tahunnya, Kira-Kira Apa Saja?

Dalam kunjungan tersebut, Menparekraf Sandiaga juga mengikuti kegiatan pelepasan burung endemik Bali dan pengusiran burung dengan metode tradisional yang dikenal dengan Kepuakan. Acara ini turut dihadiri oleh beberapa pejabat tinggi, termasuk Director of the Regional Department for Asia and the Pacific dari UN Tourism, Harry Hwang, dan Sekretaris Daerah Tabanan, I Gede Susila.

World Water Forum ke-10, yang akan berlangsung dari 18 hingga 25 Mei 2024, akan membahas isu penting seperti konservasi air, akses pada air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam. Forum ini diharapkan menghasilkan inisiatif konkret dalam pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil serta pembentukan pusat keunggulan untuk ketahanan air dan iklim.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong, atau PCO World Water Forum ke-10, Dede Ariwibowo. Informasi lebih detail juga tersedia di situs resmi Kemenparekraf dan halaman khusus World Water Forum.(DN)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.