Jakarta – Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, telah menekankan pentingnya peran aktif pemerintah dalam upaya deeskalasi konflik di Timur Tengah, yang berpotensi berkembang menjadi Perang Dunia III. Dalam pernyataannya pada Jumat (19/4/2024), Meutya mengungkapkan keprihatinannya terhadap eskalasi konflik yang bisa membahayakan kemanusiaan secara global.
“Saya meminta Pemerintah RI untuk terlibat aktif diplomasi dalam deeskalasi konflik di Timur Tengah karena menjurus pada terjadinya Perang Dunia III yang akan merugikan seluruh umat manusia,” kata Meutya dalam keterangannya kepada media.
Baca juga: Perbandingan Kekuatan Militer Iran VS Israel, Hikmahanto: Imbang
Baru-baru ini, media Iran melaporkan aktivasi sistem pertahanan udara di beberapa provinsi, menyusul “ledakan besar” di Provinsi Isfahan, yang tidak merusak fasilitas nuklir apapun.
Selanjutnya, dalam balasan terhadap serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024, yang menewaskan anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, Iran melancarkan serangan dengan lebih dari 300 pesawat nirawak dan rudal ke Israel pada malam Sabtu (13/o4/2024).
Baca juga: Analisis Ekonomi Indonesia: Ketidakpastian Global dan Strategi Mitigasi Konflik Iran-Israel
Meutya juga menginstruksikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI untuk mengutamakan mitigasi keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) di Palestina, Iran, dan wilayah konflik lain di Timur Tengah.
Lebih lanjut, Meutya meminta pemerintah untuk mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengeluarkan resolusi yang menghentikan serangan, termasuk serangan dari Israel ke Gaza. Ia menekankan peran Dewan Keamanan PBB yang harus lebih proaktif dalam mencegah eskalasi konflik dan menyayangkan kegagalan Dewan dalam menghentikan konflik yang sudah berlangsung, seperti perang di Gaza dan konflik Rusia-Ukraina.(DN)
Baca informasi menarik lainnya di Google Berita