Brief Amicus Curiae Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Tentang Sengketa Pilpres 2024 ke MK Bocor ke Publik

oleh -0 Dilihat
amicus curiae
Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel dalam podcast Open Minded di Channel Youtube Diskursus Network

Jakarta – Ahli psikologi forensik,  Reza Indragiri Amriel telah menyampaikan dokumen amicus curiae ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil Pemilihan Presiden 2024. Reza mencurigai ada “ordal” atau orang dalam yang membocorkan isi Amicus brief yang telah disampaikannya secara tertutup tersebut.

Amicus Brief Reza diajukan pada tanggal 16 April 2024, mengemukakan pandangan terhadap implikasi psikologis dari distribusi bantuan sosial (bansos) dalam politik elektoral.

Menurut Reza saat podcast Open Minded yang ditayangkan Channel Youtube Diskursus Network, dirinya secara diam-diam menggunakan baju hitam-hitam dengan masker telah menyerahkan pandangannya mengenai PHPU yang tengah ditangani MK, namun isi naskahnya bisa bocor ke publik.

Baca juga: Rekor Jumlah Amicus Curiae dalam Perkara PHPU Presiden 2024 di Mahkamah Konstitusi

Dalam podcast yang dipandu oleh Jurnalis senior Yasmin Muntaz ini Reza mengungkapkan inspirasi untuk mengajukan amicus curiae ini berawal dari pernyataan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, yang mengungkapkan skeptisisme terhadap dampak simbolis bansos dalam sebuah sidang sengketa Pilpres. Reza berargumen bahwa melalui proses yang disebut dengan pembelajaran vikaris (vicarious learning), sikap politik masyarakat bisa dipengaruhi oleh pengamatan atas pemberian bansos.

Menurut Reza, pembelajaran vikaris memungkinkan individu untuk mempelajari perilaku melalui observasi, bukan pengalaman langsung. Dia mengilustrasikan hal ini dengan contoh eksekusi publik yang bertujuan membuat masyarakat merasa takut untuk melakukan kesalahan serupa, serta penghargaan kepada polisi berprestasi yang bertujuan untuk memotivasi perilaku baik dan meningkatkan citra kepolisian.

Baca juga: Terus Berdatangan, Amicus Curiae untuk Sengketa Pilpres 2024 di MK Mencapai 48 Pengajuan

“Melalui pemberian bansos, meski hanya kepada sejumlah kecil masyarakat, kabar tentang bansos ini dapat menyebar luas melalui media dan dari mulut ke mulut, mempengaruhi jutaan orang dalam pilihan politik mereka,” jelas Reza. Ini menunjukkan bahwa bansos, meskipun terbatas penerimaannya, dapat memiliki dampak politik yang signifikan.

Selanjutnya, Reza juga membahas teori pork barrel, dimana ia mengkritik praktik pembagian bansos selama periode kampanye yang dapat mempengaruhi dinamika kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap pemerintah. Studi yang dilakukan di negara-negara seperti Slovakia dan Ceko menunjukkan bahwa ketika masyarakat diuntungkan oleh praktik pembagian secara tidak layak, kepercayaan dan dukungan terhadap pembuat kebijakan cenderung meningkat, meskipun kebijakan tersebut secara fundamental tidak adil.

“Penelitian mengenai efek pork barrel ini menunjukkan bahwa pembagian bansos selama kampanye memiliki konsekuensi yang mendalam dan problematik,” tutur Reza dalam penjelasannya.

Dokumen ini menjadi salah satu dari banyak pendapat yang diajukan ke MK terkait dengan proses pemilu, menunjukkan keterlibatan dan kepedulian berbagai pihak terhadap integritas dan hasil dari proses demokrasi di Indonesia.(DN)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.