Jakarta – Kekuatan militer Iran dan Israel memperlihatkan prioritas strategis dan kapabilitas yang berbeda, mencerminkan situasi geopolitik dan doktrin militer masing-masing negara. Guru Besar Hubungan Internasional Unjani, Professor Hikmahanto Juwana menyebutkan untuk personel, Israel jelas kalah jumlah.
“Kalau dari segi personil Israel jelas jumlahnya sedikit ya 180.000an sementara yang aktif ya, yang aktif sementara Iran itu sampai 500.000,” kata Hikmahanto.
Pakar HI ini juga membeberkan peta kekuatan militer negara Iran dan Israel dimana Israel memiliki peralatan canggih namun yang paling ditakutkan dunia adalah, ketika Iran memanfaatkan dugaan memiliki persenjataan nuklir yang tadinya bukan untuk perang.
“Kalau dari segi peralatan militernya memang Israel itu punya peralatan militer yang canggih selain dia beli dari Amerika Serikat kemudian dipercanggih ya jadi enggak standar yang Amerika Serikat tapi lebih dicanggihkan lagi, nah sementara kalau Iran banyak senjata-senjata yang mereka miliki itu warisan dari Pahlevi lalu kemudian kalau kita bicara soal nuklir kan banyak dunia ini mencurigai bahwa Iran ini punya kapasitas untuk membuat senjata nuklir walaupun Iran selalu mengatakan tidak begitu ya, mungkin tidak tapi bisa saja para ahlinya itu menyembunyikan di sebuah tempat atau membuat nuklir yang seharusnya untuk damai bisa berubah menjadi senjata dan kemampuan untuk itu ada di Iran gitu kan,” urai Hikmahanto dalam Podcast open Minded di Channel Youtube Diskursus Network pada Rabu (17/04/2024)
Hikmahanto melihat kekuatan militer Irand an Israel imbang. Namun, dalam podcast itu peran dua negara adidaya di belakang kedua negara yang bertikai juga perlu dipertimbangkan, berpotensi memicu perang dunia ketiga.
Baca juga: Gempar Serangan Iran ke Israel, Perekonomian Indonesia Bisa Goyah?
“Sebenarnya kalau saya lihat sih sebenarnya imbang ya imbang tapi kan pernyataan dari Presiden Iran ini, kalau misalnya dihadapkan dengan Amerika Serikat turun Wah ya ya selesai sebenarnya Iran, nah tapi saya yakin kalau Amerika Serikat turun tadi yang saya katakan Rusia juga turun, dan sekarang sudah juga mengerahkan Armada ada kapal induknya dan lain sebagainya untuk datang ke Timur Tengah gitu kan,” terang Professor Gihik panggilan akrabnya.
Berikut kami uraikan artikel perbandingan kekuatan militer Iran dan Israel dari berbagai data yang berhasil kami rangkum:
Perbandingan Kekuatan Militer Iran Israel dari Segi Anggaran dan Ekonomi
Pada tahun 2023, anggaran pertahanan Iran diperkirakan sekitar $24,6 miliar, menegaskan ambisinya di tingkat regional dan kebutuhan untuk menangkal tekanan eksternal, terutama dari AS dan sekutunya sesuai analisa Defence Street.
Sementara itu, Israel menghabiskan sekitar $23,4 miliar untuk pertahanannya, termasuk bantuan militer tahunan dari AS sebesar $3,18 miliar seperti dikutip dari Sputnik International.
Kekuatan Darat
Defence Street mendapatkan data bahwa Iran memiliki jumlah personel aktif yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Israel, dengan 610.000 personel aktif dibandingkan dengan 169.500 di Israel. Namun, Israel memiliki reservis yang lebih banyak, 465.000, dibandingkan dengan 350.000 reservis Iran.
Dalam hal peralatan, Iran memiliki lebih banyak tank dan artileri, sementara Israel lebih unggul dalam jumlah kendaraan tempur lapis baja.
Baca juga: Kabinet Perang Israel Janji Akan Balas Iran
Kekuatan Udara
Israel memiliki kekuatan udara yang lebih modern dan canggih dengan 618 pesawat termasuk jet tempur, helikopter, dan drone tempur. Sebaliknya, Iran memiliki jumlah total pesawat yang lebih besar, 973, tetapi banyak di antaranya adalah model yang lebih tua menurut artikel ArmedForces.
Kekuatan Laut
Israel memiliki kekuatan laut yang lebih kecil tetapi lebih modern dengan 74 kapal termasuk korvet dan kapal selam, sedangkan Iran memiliki lebih banyak kapal, 272, tetapi banyak di antaranya adalah kapal yang lebih tua atau berukuran lebih kecil seperti kapal patroli dan kapal selam kelas kecil.
Doktrin Militer dan Strategi
Baca juga: Pasca Serangan Iran, Indonesia Akan Kalibrasi Anggaran
Sputnik International menggambarkan bahwa Israel mengandalkan teknologi canggih dan doktrin pertempuran yang efisien, sementara Iran menggunakan strategi asimetris dan memiliki jaringan proxy di seluruh Timur Tengah sebagai cara untuk memperluas pengaruhnya dan menantang lawan-lawannya
Dengan demikian, kedua negara ini memiliki pendekatan yang sangat berbeda terhadap pertahanan dan keamanan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan yang khas sesuai dengan kondisi geografis dan politik mereka.(DN)
Baca informasi menarik lainnya di Google News