Tragedi Gempa Taiwan 1999: Refleksi dan Pembelajaran Korban Jiwa 2400 Orang

oleh -0 Dilihat
taiwan
Ilustrasi catatan gempa

Diskursus Network – Pada tanggal 21 September 1999, penduduk Taiwan mengalami sebuah tragedi memilukan saat gempa berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang pulau tersebut tepat pada pukul 01.47 dini hari. Berdasarkan laporan History, episentrum gempa terletak di bagian tengah Taiwan, dekat garis pantai barat antara Nantou dan Taichung, menyebabkan kerusakan yang luas dan merata di seluruh wilayah.

Kisah pilu itu membawa duka mendalam dengan korban jiwa mencapai sekitar 2.400 orang, sementara sekitar 100.000 lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka. Britannica mencatat, peristiwa tragis ini disebabkan oleh aktivitas sesar pada Sesar Chelung-pu yang membelah Taiwan tengah, mengakibatkan kerusakan infrastruktur vital seperti jalan dan jembatan yang banyak mengalami keretakan.

Gempa tersebut tidak hanya merobek jalanan dan merubah bentang alam dengan tanah longsor yang juga memicu pembentukan danau baru, tetapi juga diikuti oleh serangkaian gempa susulan, dengan lima di antaranya mencapai magnitudo 6.0 dalam waktu 30 menit setelah gempa utama. Lebih dari itu, gempa ini menyingkap kekurangan dalam praktik konstruksi selama boom pembangunan di Taiwan era 1990-an.

Baca juga: Tsunami Ancam Asia Timur Pasca Gempa Dahsyat 7,5 SR di Dekat Taiwan

taiwan
Dokumentasi kerusakaan Taiwan 1999

Struktur tinggi seperti gedung pencakar langit juga tidak terhindar dari dampak gempa, termasuk hotel 12 lantai di Taipei yang roboh dan bangunan 14 lantai di Dongshi yang runtuh. Tungshih, sebuah daerah yang terdampak paling parah, menyaksikan hampir seluruh bangunannya hancur, meninggalkan 60.000 warganya tanpa akses ke layanan listrik, air, dan telekomunikasi.

Peristiwa tersebut juga menyebabkan munculnya air terjun baru dan keruntuhan beberapa kuil Buddha, serta memicu sejumlah kebakaran di Taipei. Gempa tersebut bahkan menyebabkan pergeseran tanah vertikal hingga 8 meter di beberapa area, menciptakan formasi bukit baru di daerah pedesaan.

Dalam menghadapi krisis, rumah sakit di Taiwan terpaksa berjuang menampung jenazah korban gempa, sementara masyarakat yang ketakutan oleh gempa susulan memilih untuk tidak kembali ke bangunan mereka, memilih tinggal di tenda darurat yang didirikan di area terbuka.

taiwan
Ilustrasi jalanan robek akibat gempa

Baca juga: 10 Daerah yang Paling Rawan Gempa di Indonesia, Perlu Diwaspadai!

Respon Pemerintah Taiwan Dijadikan Pembelajaran

Sikap pemerintah Taiwan terhadap respons krisis ini mendapat kritik dari masyarakat. Meskipun bantuan internasional berdatangan, Taiwan menolak bantuan dari China, kecuali sumbangan tunai sekitar 100.000 dolar AS.

Untuk mengenang tragedi ini, Museum Gempa Bumi 921 dibuka di Taichung pada tahun 2001. Insiden ini berujung pada peningkatan standar dalam konstruksi bangunan di Taiwan, guna mengantisipasi kemungkinan bencana serupa di masa yang akan datang, dengan harapan mengurangi potensi kerusakan dan korban jiwa.(DN)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.