Ini 6 Daerah dengan Konflik Agraria Terbanyak di Indonesia

oleh -0 Dilihat
Ini Daerah dengan Konflik Agraria Terbanyak di Indonesia
Konflik agraria masih marak terjadi di Indonesia. (Foto: Ilustrasi)

Jakarta- Daerah dengan konflik agraria terbanyak di Indonesia terakhir terdata dalam laporan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) pada tahun 2023. Dari data tersebut, sebanyak 241 kasus konflik agraria yang telah tercatat dan terjadi di Indonesia.

Berdasarkan konflik yang terjadi tersebut, area yang terlibat sampai seluas 638,2 ribu hektar. Hal tersebut juga berdampak pada sebanyak 135,6 ribu KK. Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai daerah yang terlibat konflik, kamu bisa mengerti dahulu tentang pengertian konflik agraria berikut:

Pahami Makna Konflik Agraria dan Dampaknya!

Konflik agraria adalah pertentangan atau konflik yang muncul terkait dengan penguasaan, penggunaan, dan distribusi sumber daya pertanian, seperti tanah dan air. Konflik semacam ini kerap melibatkan petani, pemilik tanah, pemerintah, perusahaan besar, dan kelompok masyarakat lainnya.

sumber daya pertanian
Foto: Lahan (Canva)

Konflik agraria di Indonesia kerap disebabkan oleh beberapa faktor seperti penguasaan untuk menguasai tanah, hak atas tanah, perubahan penggunaan lahan, dan juga ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya.

Lantas, apa dampak konflik agraria di wilayah perkotaan?

Tahukah kamu? Dampak dari konflik agraria dapat sangat merugikan, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Hal ini merupakan konflik yang cukup serius dan penting untuk diketahui dampaknya. Beberapa dampaknya antara lain:

• Kerugian ekonomi. Konflik agraria dapat menghambat produksi pertanian, merugikan ekonomi daerah atau negara, dan menghancurkan sarana produksi pertanian.
• Ketidakstabilan sosial. Konflik agraria dapat menciptakan ketegangan sosial, memicu protes, dan dalam beberapa kasus, bahkan dapat menyebabkan kekerasan dan konflik bersenjata.

• Kerusakan lingkungan. Pemanfaatan sumber daya pertanian secara tidak berkelanjutan atau perubahan penggunaan lahan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan.
• Pergeseran penduduk. Konflik agraria dapat memaksa orang untuk meninggalkan tanah mereka, menciptakan perpindahan penduduk dan masalah-masalah terkait.

Untuk mengatasi konflik agraria, perlu adanya upaya untuk mencapai kesepakatan yang adil dan berkelanjutan antara berbagai pihak yang terlibat. Ini melibatkan dialog, negosiasi, dan implementasi kebijakan yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial.

Jika sebelumnya kamu telah memahami makna dari konflik agraria beserta dampaknya pada daerah yang terlibat, maka selanjutnya kamu perlu mengetahui deretan daerah dengan konflik agraria terbanyak di Indonesia. Berikut adalah daftarnya:

1. Kalimantan Tengah
Berapa jumlah konflik agraria yang terjadi di Indonesia? Tentunya sangat banyak sekali. Dimulai dari provinsi Kalimantan Tengah yang telah tercatat oleh KPA sebanyak 126 kasus mengenai sengketa lahan. Sengketa ini kerap terjadi antarwarga.

Tidak hanya itu, saling klaim kepemilikan lahan di provinsi Kalimantan Tengah ini terkadang dilakukan oleh warga dengan korporasi. Pihak pemerintah provinsi sudah turun andil dalam penyelesaian konflik tersebut, namun masih belum berhasil hingga memperoleh atensi dari pemerintah pusat.

Oleh sebab itu, Kalimantan Tengah didapuk menjadi daerah dengan konflik agraria terbanyak di Indonesia. Di sisi lain, salah satu pihak yang tengah berseteru terindikasi menggunakan cara ilegal seperti pemalsuan dokumen dan berakhir ke ranah pidana.

2. Sulawesi Selatan
Daerah dengan konflik agraria terbanyak di Indonesia berikutnya adalah Sulawesi Selatan. Sebanyak 50 kasus yang terdata pada tahun 2023. Salah satunya adalah mengenai kepemilikan atas lahan. Hal ini juga menyangkut pada kinerja Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan yang gemilang.

kepemilikan atas lahan
Foto: Persawahan (Canva)

Kejati sukses menyelamatkan aset negara yaitu sengketa lahan melalui jalur litigasi dan juga nonlitigasi dengan total senilai Rp12,1 triliun yang tersebar di daerah Sulawesi Selatan. Kejati juga berhasil menyelamatkan banyak aset negara lainnya pada kasus sengketa lahan.

3. Sulawesi Tengah
Bergeser ke provinsi yang tidak jauh dari Sulawesi Selatan, yaitu Sulawesi Tengah dengan 31 kasus konflik agraria. Konflik lahan kerap ditemui di daerah Banggai, Donggala, Toli-Toli, Buol, dan Morowali Utara. Ujung dari konflik tersebut biasanya adalah tindak kriminalisasi pada warga dan petani.

Tentunya hal tersebut sangat miris sekali mengingat persoalan utamanya adlaah sengketa lahan antara perusahaan kelapa sawit dengan masyarakat lokal dan tidak ada verifikasi bukti kepemilikan lahan oleh pemerintah daerah tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, tidak jarang menjadikan beberapa daerah di Sulawesi Tengah kerap terjadi konflik agraria. Hal ini juga disebabkan banyaknya lahan perkebunan seperti sawit yang diincar oleh banyak perusahaan serta kurangnya komunikasi dengan warga dan pemerintah daerah.

4. Kalimantan Barat
Daerah dengan konflik agraria terbanyak di Indonesia selanjutnya berada di provinsi Kalimantan Barat dengan sebanyak 26 kasus. Salah satunya yang mencuat adalah konflik antara karyawan dengan perusahaan kelapa sawit yaitu PT Duta Palmah Grup di kabupaten Bangkayang, Kalimantan Barat.

Banyak sekali kasus lainnya mengenai sengketa lahan warga lokal dengan perusahaan kelapa sawit yang berada di Kalimantan Barat. Hal ini dipicu oleh banyaknya lahan kebun sawit yang ingin dikomersilkan oleh perusahaan, namun ada beberapa masalah dengan masyarakat dan juga pemerintah daerah setempat.

5. Sumatra Utara
Masih dalam pembahasan tentang daerah dengan konflik agraria terbanyak di Indonesia, berikutnya merupakan provinsi Sumatra Utara yang memiliki 25 kasus. Kebanyakan kasusnya tidak jauh dari sengketa lahan perkebunan.

Keberadaan konflik agraria dan pemanfaatan SDA terus menjadi ancaman bagi kehidupan masyarakat di Sumatera Utara. Penggusuran dan pengambilalihan tanah rakyat masih merupakan kisah menyedihkan yang terus terulang.

Terdapat 8 kasus konflik agraria di wilayah hutan seluas sekitar 3.057 hektar. Konflik tersebut dipicu oleh tumpang tindihnya kawasan hutan dengan lahan yang dikelola oleh warga. Selain itu, pemerintah juga memberikan izin kepada perusahaan, termasuk perkebunan kayu dan kebun sawit.

Penggusuran dan pengambilalihan tanah rakyat tetap menjadi kisah tragis di Sumatera Utara sepanjang tahun ini. Banyak petani dan keluarganya yang hampir menjadi pengemis dan menghadapi ancaman kelaparan karena terpaksa harus pindah akibat tindakan korporasi yang mengusir mereka.

6. Riau
Apa penyebab konflik lahan di Riau? Provinsi yang satu ini kerap mengalami sengketa lahan yaitu hutan adat. Data terbaru menunjukkan sebanyak 24 kasus konflik agraria di Riau, Kabar terkini datang dari unjuk rasa oleh sejumlah warga Riau ke pemerintah provinsi.

Sejumlah penduduk memohon agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau turun tangan untuk memberikan bantuan kepada warga Desa Kapau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar dalam menangani permasalahan tanah seluas 781,44 hektare.

bantuan kepada warga
Foto: Lahan kosong (Canva)

Lahan tersebut saat ini dikuasai oleh individu yang mengklaim kepemilikan dengan cara ilegal atas nama Surianto Wijaya alias Ayong. Warga sangat berharap agar Pemprov Riau dapat mengambil peran aktif dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Tentunya melalui upaya-upaya yang dapat melindungi hak-hak masyarakat setempat dan mendorong penegakan keadilan terkait kepemilikan tanah tersebut. Keberadaan pemerintah diharapkan dapat memberikan solusi yang adil dan berkelanjutan untuk masyarakat desa Kapau Jaya.

Dapat disimpulkan bahwa sangat penting membangun kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk merumuskan solusi yang berkelanjutan serta adil dalam penyelesaian konflik agraria secepatnya supaya tidak merugikan siapapun.

Daerah dengan konflik agraria terbanyak di Indonesia telah terdata secara lengkap melalui ulasan di atas. Kamu bisa memahami daftar tersebut untuk menambah wawasan baru seputar sengketa lahan yang kerap terjadi di Indonesia. (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.