Jakarta- Indonesia sebagai negara dengan keberagaman ekonomi yang signifikan mencerminkan perbedaan Upah atau gaji Minimum Regional (UMR) di setiap provinsinya. Terdapat beberapa daerah dengan gaji terendah yang tingkatannya sudah diatur oleh pemerintah.
Dalam artikel ini, kamu akan mengeksplorasi lebih lanjut sepuluh daerah dengan gaji UMR terendah dan faktor yang mempengaruhinya. Daerah dengan UMR terendah di Indonesia dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang saling terkait.
Pertama, tingkat kebutuhan hidup yang relatif rendah di suatu daerah dapat menjadi penyebab besarnya gaji minimum.
Kedua, perkembangan perekonomian dan pendapatan per kapita yang rendah memberikan gambaran tentang keterbatasan ekonomi yang mungkin membatasi kenaikan gaji.
Ketiga, kondisi pasar kerja yang kurang baik. Hal ini mencakup persaingan antar perusahaan dan permintaan tenaga kerja yang rendah, dapat menekan besaran upah. Selanjutnya, kemampuan perusahaan untuk membayar gaji yang lebih tinggi menjadi pertimbangan krusial.
Regulasi pemerintah, termasuk penetapan Upah Minimum Regional (UMR) yang lebih rendah di suatu daerah, juga berperan dalam menentukan besarnya gaji minimum. Terakhir, potensi perusahaan, seperti jenis industri dan sektor ekonomi yang mungkin kurang berkembang di daerah tertentu, dapat membatasi pertumbuhan gaji.
Pentingnya memperhatikan faktor-faktor ini terletak pada upaya bersama pemerintah dan perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Berikut ini adalah daerah dengan gaji terendah di Indonesia yang perlu untuk kamu ketahui.
1. Jawa Tengah – Rp1.812.935,43
Jawa Tengah, terkenal sebagai provinsi dengan biaya hidup termurah di Indonesia, mencerminkan realitas UMR yang bervariasi di setiap kota dan kabupatennya. Jawa Tengah menjadi salah satu daerah dengan gaji terendah di Indonesia.
Pada tahun 2022, Tingkat Upah Minimum (UMP) di Jawa Tengah mencapai Rp1.812.935,43, mencerminkan kebijakan ekonomi yang mempertimbangkan tingkat kebutuhan hidup yang relatif terjangkau. Beberapa daerah dengan UMR terendah di Jawa Tengah adalah:
Kabupaten Banjarnegara – Rp2.207.212
Memimpin sebagai daerah dengan gaji terendah di Indonesia, Kabupaten Banjarnegara menetapkan UMR sebesar Rp2.207.212 pada tahun 2023. Tingkat kebutuhan hidup yang rendah menjadi faktor penentu dalam penetapan UMR di wilayah ini.
Kabupaten Wonogiri – Rp2.207.212
Berbagi posisi UMR dengan Banjarnegara, Kabupaten Wonogiri juga menetapkan UMR sebesar Rp2.207.212. Pertimbangan ekonomi dan biaya hidup yang terjangkau menjadi dasar penetapan UMR di kabupaten ini.
Kabupaten Sragen – Rp2.207.212
Kabupaten Sragen turut serta dalam daftar daerah dengan UMR terendah sebesar Rp2.207.212. Tingkat inflasi yang stabil dan biaya hidup yang terjangkau menjadi faktor kunci dalam menentukan besaran UMR di sini.
Kabupaten Rembang – Rp2.207.212
Meskipun UMR relatif rendah, Kabupaten Rembang berkomitmen meningkatkan kesejahteraan pekerja dengan menetapkan UMR sebesar Rp2.207.212. Sama seperti daerah sebelumnya, Kabupaten Rembang menjadi daerah dengan gaji terendah di Indonesia.
Kabupaten Brebes – Rp2.207.212
Daerah dengan gaji terendah lainnya adalah Kabupaten Brebes. UMR Kabupaten Brebes sejajar dengan beberapa daerah lain di Indonesia, yaitu Rp2.207.212. Pemerintah daerah secara rutin melakukan evaluasi dan analisis untuk menentukan kenaikan UMR yang sesuai.
Kabupaten Temanggung – Rp2.207.212
Kabupaten Temanggung memiliki UMR setara dengan daerah sekitarnya, yaitu Rp2.207.212. Proses penetapan UMR tentunya mempertimbangkan beberapa faktor seperti harga bahan baku sehari-hari dan pendapatan daerahnya.
2. Daerah Istimewa Yogyakarta – Rp1.840.915,53
DI Yogyakarta juga masuk dalam kategori provinsi dengan UMP terendah di Indonesia. Pada tahun 2022, UMP DIY adalah Rp1.840.915,53. Biaya hidup yang cukup murah membuat Yogyakarta menjadi tempat bekerja yang banyak diminati.
Beberapa daerah dengan UMR terendah di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah:
Kabupaten Gunungkidul – Rp2.049.266,00
Kabupaten Gunungkidul memiliki UMR terendah di DIY pada tahun 2023, dengan besaran Rp2.049.266,00. Ini setelah kenaikan sebesar 7,85 persen dari UMK tahun sebelumnya, yaitu Rp1.900.000. Meskipun naik, nominal ini menunjukkan tantangan dalam peningkatan upah.
Kabupaten Kulon Progo – Rp2.050.447,15
Kabupaten Kulon Progo menempati posisi kedua terendah dalam UMR DIY tahun 2023, dengan besaran Rp2.050.447,15.
Kenaikan sebesar 7,68 persen dari UMK 2022 (Rp1.904.275) mencerminkan upaya pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan pekerja dan keberlanjutan ekonomi lokal.
Kabupaten Bantul – Rp2.066.438,82
Kabupaten Bantul menetapkan UMR sebesar Rp2.066.438,82, naik 7,80 persen dari UMR tahun sebelumnya (Rp1.916.848). Peningkatan ini mencerminkan respons terhadap perubahan ekonomi dan biaya hidup di Bantul.
Kabupaten Sleman – Rp2.159.519,22
Kabupaten Sleman memiliki UMR terendah di DIY pada tahun 2023, dengan besaran Rp2.159.519,22. Kenaikan signifikan sebesar 7,92 persen dari UMR 2022 (Rp2.001.000) menunjukkan adanya perhatian terhadap kesejahteraan pekerja di wilayah ini.
3. Jawa Barat – Rp1.841.487,31
Provinsi Jawa Barat, meskipun berada dalam proximity dengan Ibu Kota, termasuk dalam daerah dengan gaji terendah di Indonesia. Pada tahun 2022, Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Barat mencapai Rp1.841.487,31.
Meskipun tingkat UMP tidak terlalu tinggi, ini mencerminkan kondisi perekonomian yang stabil. Keberhasilan Jawa Barat dalam menjaga stabilitas ekonomi dapat menjadi hasil dari kebijakan yang mempertimbangkan keseimbangan kebutuhan pekerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Daerah dengan UMR terendah di Jawa Barat adalah:
Kota Banjar – Rp2.207.212
Kota Banjar menetapkan UMR sebesar Rp2.207.212. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi di kota ini terus menunjukkan tren positif. Keberhasilan ini dapat diatributkan kepada kebijakan pembangunan ekonomi lokal dan investasi yang menguntungkan.
Kabupaten Kuningan – Rp2.207.212
Kabupaten Kuningan, dengan UMR sebanding di Rp2.207.212, menunjukkan stabilitas ekonomi lokal yang menjadi faktor penting dalam penetapan UMR. Kebijakan ini dapat mencerminkan komitmen pemerintah daerah untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan pekerja dan perkembangan ekonomi.
Kabupaten Pangandaran – Rp2.207.212
Kabupaten Pangandaran termasuk dalam daftar daerah dengan UMR terendah sebesar Rp2.207.212. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi di daerah ini mulai menunjukkan perkembangan positif, menandakan keberhasilan kebijakan ekonomi yang diterapkan.
Kabupaten Ciamis – Rp2.207.212
Kabupaten Ciamis juga tergolong dalam daftar daerah dengan UMR terendah, yakni Rp2.207.212. Kondisi ekonomi dan tingkat kebutuhan hidup menjadi pertimbangan utama dalam penetapan UMR di sini, menunjukkan komitmen untuk menjaga kesejahteraan pekerja di tengah tantangan ekonomi.
4. Jawa Timur – Rp1.891.567,12
Provinsi Jawa Timur memiliki UMP sebesar Rp1.891.567,12. Tingkat UMP yang rendah di Jawa Timur ditetapkan dengan mempertimbangkan berbagai faktor agar menjaga kestabilan ekonomi di daerah tersebut.
Berikut beberapa daftar daerah gaji terendah di Jawa Timur:
Kabupaten Sampang – Rp 2.114.335,27
Kabupaten Sampang menempati posisi terendah dalam daftar UMR di Jawa Timur pada tahun 2023. Angka tersebut mencerminkan kondisi ekonomi dan tingkat kebutuhan hidup di wilayah ini. Meskipun UMR-nya rendah, pemerintah setempat mungkin tengah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja.
Kabupaten Pamekasan – Rp 2.133.655,03
Posisi kedua dalam daftar UMR terendah di Jawa Timur dipegang oleh Kabupaten Pamekasan. Upaya peningkatan kesejahteraan pekerja bisa menjadi fokus bagi pemerintah setempat.
Daerah dengan gaji terendah di Indonesia tentunya sudah disesuaikan dengan kebutuhan hidup di daerah tersebut. Penetapannya pun disesuaikan dengan kestabilan ekonomi pada tiap daerah.(Red DN)
